Asosiasi Diabetes Melitus dan Lama Waktu Konversi Sputum Pasien TB Paru Resistan Obat di RSD dr. Soebandi
Abstract
Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) adalah penyakit yang muncul ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit ini menjadi resistan terhadap satu atau beberapa obat anti tuberkulosis (OAT). Salah satu halyang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi pada penyakit tersebut adalah komorbiditas DM (Diabetes Melitus). Pada pengidap DM, sistem imun tubuh mengalami penurunan yang signifikan sehingga pasien lebih rentan terhadap infeksi dan resistansi penyakit TB. Selain itu, kondisi ini juga berpengaruh terhadap hasil pengobatan pasien yang dapat dideteksi dengan indikator waktu konversi kultur sputum. Namun, masih belum ada penelitian yang mendalam terkait dengan asosiasi antara komorbiditas DM dan lama waktu konversi sputum pasien TB Resistan Obat terutama di Kabupaten Jember. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara DM dan lama waktu konversi sputum pasien TB RO di RSD dr. Soebandi, mengidentifikasi dan menilai faktor lain yang dapat memengaruhi lama waktu konversi sputum, serta menilai kekuatan hubungan antara DM dan lama waktu konversi sputum. Penelitian ini dilakukan di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember, dan termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Besar sampel yang diperoleh adalah sebanyak 122 rekam medis pasien yang memenuhi kriteria. Data yang diambil meliputi status demografi pasien, status komorbiditas DM, dan lama waktu konversi sputumnya. Hasil penelitian yang diperoleh dari pasien sampel menunjukkan bahwa sebanyak 82 pasien TB Paru RO dengan komorbiditas DM, sedangkan sisanya yakni 40 pasien tidak mengidap komorbiditas DM. Setelah dilakukan analisis bivariat dengan Chisquare dan analisis multivariat dengan regresi logistik, ditemukan bahwa DM memiliki hubungan yang signifikan (p=0,015) dan satu-satunya variabel yang mempengaruhi lama waktu konversi sputum di antara variabel-variabel lain pada penelitian ini. Kekuatan hubungan DM dan lama waktu konversi juga dinilai dengan Odd Ratio (OR), yang menunjukkan hasil angka 2,604. Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah bahwa DM memiliki hubungan dengan lama waktu konversi dan bahwa pasien TB Paru RO dengan DM memiliki risiko hingga 2,604 kali lebih tinggi untuk mengalami waktu konversi yang lama.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]