Show simple item record

dc.contributor.authorUmnie Cipta Trian Dewi
dc.date.accessioned2013-12-24T04:41:18Z
dc.date.available2013-12-24T04:41:18Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM102110101158
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12290
dc.description.abstractKondisi sanitasi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan. Menurut data dari Dinkes Jember Tahun 2011 diketahui bahwa kondisi sanitasi dasar di Kabupaten Jember masih dibawah target Indonesia Sehat. Masih buruknya kondisi sanitasi dasar tersebut mengakibatkan penyakit berbasis lingkungan juga tinggi.Penyakit berbasis lingkungan selalu menduduki peringkat teratas di wilayah Puskesmas Kabupaten Jember.Upaya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas antara pengobatan dan perbaikan kualitas lingkungan masih dikerjakan terpisah. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu upaya yang menyatukan permasalahan lingkungan dan pengobatan untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dengan menerapkan “paradigma sehat” yang telah diupayakan kembali sebagai hasil dari rapat kerja antara Menteri Kesehatan RI dengan Komisi VI pada tanggal 15 september 1998. Klinik sanitasi salah satu program yang sangat relavan untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan.Melalui klinik sanitasi tiga unsur pelayanan kesehatan Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif yang dilaksanakan di 8 puskesmas yang melakukan program klinik sanitasi yaitu puskesmas Kencong, Puger, Ambulu, Wuluhan, Karangduren, Pakusari, Sukowono, Sumbersari, dan Kaliwates. Merupakan penelitian populasi jadi sampel yang diambil yaitu seluruh petugas klinik sanitasi Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan program klinik sanitasi di Kabupaten Jember belum berjalan baik sesuai dengan pedoman pelaksanaan klinik sanitasi. Hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan klinik di Kabupaten Jember yaitu dilihat dari variabel input, petugas klinik sanitasi sebagian besar tergolong dalam usia pertengahan, tingkat pendidikan sebagian besar berlatar belakang D3 Kesehatan lingkungan dan ada satu puskesmas yang berpendidikan D3 Keperawatan, memiliki masa kerja menengah dan sebagian besar pernah mengikuti pelatihan. Sarana dan prasarana masih kurang lengkap, dana pelaksanaan program klinik sanitasi di seluruh puskesmas tidak ada, Pedoman dan petunjuk teknis sebagian besar sudah baik. Dilihat dari variabel proses, pelaksanaan klinik sanitasi di seluruh puskesmas didalam gedung dan diluar gedung dikategorikan cukup karena sebagian besar petugas klinik sanitasi tidak melakukan kegiatan konseling dan lokakarya mini yang membahas program klinik sanitasi secara rutin dan aktif. Pencatatan dan pelaporan disebagian besar puskesmas sudah dilakukan dengan baik. Pemantauan dan evaluasi program klinik sanitasi disebagian puskesmas dikategorikan cukup karena tidak melakukan pemantauan secara berkala minimal satu bulan sekali dan evaluasi berkala setiap triwulan,semester, dan evaluasi akhir tahun. Sedangkan dilihat dari variabel output, jumlah kunjungan klien ke klinik sanitasi masih sangat rendah, dan jumlah pasien atau klien yang dikonseling masih dibawah target yang ditentukan, jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat belum sesuai dengan target dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, tetapi untuk jumlah penyakit berbasis lingkungan sudah mengalami penurunan, dan seluruh puskesmas sudah melakukan kerjasama lintas program dan sektor dengan baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102110101158;
dc.subjectEvaluasi Program Klinik Sanitasien_US
dc.titleEVALUASI PROGRAM KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record