EVALUASI PROGRAM KLINIK SANITASI DI PUSKESMAS KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012
Abstract
Kondisi sanitasi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan. Menurut data dari Dinkes Jember Tahun 2011 diketahui
bahwa kondisi sanitasi dasar di Kabupaten Jember masih dibawah target Indonesia
Sehat. Masih buruknya kondisi sanitasi dasar tersebut mengakibatkan penyakit
berbasis lingkungan juga tinggi.Penyakit berbasis lingkungan selalu menduduki
peringkat teratas di wilayah Puskesmas Kabupaten Jember.Upaya pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas antara pengobatan dan
perbaikan kualitas lingkungan masih dikerjakan terpisah. Oleh karena itu diperlukan
adanya suatu upaya yang menyatukan permasalahan lingkungan dan pengobatan
untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dengan menerapkan
“paradigma sehat” yang telah diupayakan kembali sebagai hasil dari rapat kerja
antara Menteri Kesehatan RI dengan Komisi VI pada tanggal 15 september 1998.
Klinik sanitasi salah satu program yang sangat relavan untuk mengatasi masalah
penyakit berbasis lingkungan.Melalui klinik sanitasi tiga unsur pelayanan kesehatan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian
deskriptif yang dilaksanakan di 8 puskesmas yang melakukan program klinik sanitasi
yaitu puskesmas Kencong, Puger, Ambulu, Wuluhan, Karangduren, Pakusari,
Sukowono, Sumbersari, dan Kaliwates. Merupakan penelitian populasi jadi sampel
yang diambil yaitu seluruh petugas klinik sanitasi
Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa secara umum
pelaksanaan program klinik sanitasi di Kabupaten Jember belum berjalan baik sesuai
dengan pedoman pelaksanaan klinik sanitasi. Hal-hal yang mempengaruhi
pelaksanaan klinik di Kabupaten Jember yaitu dilihat dari variabel input, petugas
klinik sanitasi sebagian besar tergolong dalam usia pertengahan, tingkat pendidikan
sebagian besar berlatar belakang D3 Kesehatan lingkungan dan ada satu puskesmas
yang berpendidikan D3 Keperawatan, memiliki masa kerja menengah dan sebagian
besar pernah mengikuti pelatihan. Sarana dan prasarana masih kurang lengkap, dana
pelaksanaan program klinik sanitasi di seluruh puskesmas tidak ada, Pedoman dan
petunjuk teknis sebagian besar sudah baik. Dilihat dari variabel proses, pelaksanaan
klinik sanitasi di seluruh puskesmas didalam gedung dan diluar gedung dikategorikan
cukup karena sebagian besar petugas klinik sanitasi tidak melakukan kegiatan
konseling dan lokakarya mini yang membahas program klinik sanitasi secara rutin
dan aktif. Pencatatan dan pelaporan disebagian besar puskesmas sudah dilakukan
dengan baik. Pemantauan dan evaluasi program klinik sanitasi disebagian puskesmas
dikategorikan cukup karena tidak melakukan pemantauan secara berkala minimal
satu bulan sekali dan evaluasi berkala setiap triwulan,semester, dan evaluasi akhir
tahun. Sedangkan dilihat dari variabel output, jumlah kunjungan klien ke klinik
sanitasi masih sangat rendah, dan jumlah pasien atau klien yang dikonseling masih
dibawah target yang ditentukan, jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat belum
sesuai dengan target dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, tetapi untuk jumlah
penyakit berbasis lingkungan sudah mengalami penurunan, dan seluruh puskesmas
sudah melakukan kerjasama lintas program dan sektor dengan baik.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2275]