dc.description.abstract | Plastik memiliki sifat serbaguna, praktis, dan fleksibel yang dianggap
memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Produksi, penggunaan, dan
pengelolaan plastik yang tidak optimal menyebabkan peningkatan polusi plastik
global sehingga mengancam ekosistem. Proses degradasi mikroplastik dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti suhu, pH, kelembaban, tekanan, dan mikroorganisme
pengurai. Pemahaman mengenai distribusi, karakteristik, dan dampak mikroplastik
di perairan sangat penting karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan
manusia melalui kontaminasi air dan makanan. Penelitian mengenai keberadaan
mikroplastik di lingkungan sangat diperlukan untuk mengambil langkah
pencegahan yang tepat.
Penelitian dilakukan di lapangan dan laboratorium dengan tahapan
pengambilan sampel air, wet sieving, transfer sieved solids, wet peroxide oxidation
(WPO), density separation, dan identifikasi mikroplastik. Sampling menggunakan
metode contoh sesaat (grab sample). Wet sieving menggunakan saringan mesh 475
μm (no.4) dan 300 μm (no.50). Partikel yang tertahan pada saringan 300 μm
dipindahkan ke gelas kimia dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 90°C
selama 24 jam. WPO untuk menghilangkan kandungan organik pada sampel
dengan larutan fenton (H2O2 30% 20 mL dan Fe (II) 0,05 M 20 mL) dipanaskan
pada hotplate dengan suhu 75°C selama 30 menit, kemudian disaring dengan kertas
saring whatman no.1 (Ø 90 mm).
Identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop untuk mengetahui
kelimpahan, ukuran, bentuk, dan warna MP. Metode spektroskopi FTIR-ATR
digunakan untuk mengidentifikasi jenis polimer dari partikel mikroplastik. Jenis
polimer MP yang ditemukan di IPAM X berasal dari PC, ABS, acrylic, EVA, latex,
HDPE, LDPE, PP, PU, nylon, PTFE, PVC, nitrile, dan CA. Berdasarkan
pengamatan visual menggunakan mikroskop, kelimpahan rata-rata MP yang
ditemukan pada unit air baku sebesar (164 partikel/L), intake (126 partikel/L),
prasedimentasi (96 partikel/L), sedimentasi (103 partikel/L), clearator (109
partikel/L), filtrasi (83 partikel/L), dan reservoir (63 partikel/L).Bentuk MP yang terdapat pada IPAM X, yaitu fiber (11,5%), fragment
(77%), pellet (11%), dan film (0,5%). Warna MP yang terdapat pada IPAM X, yaitu
biru (16,7%), hitam (30,2%), kuning (12,5%), merah (40,7%), transparan (0,4%),
dan putih (0,2%). Ukuran MP diklasifikasikan dengan ukuran 1 – 100 μm (88%),
101 – 350 μm (7%), dan 351 – 5000 μm (5,4%). Efisiensi rata-rata jumlah MP di
outlet unit intake, prasedimentasi, sedimentasi, clearator, filtrasi, dan reservoir
terhadap nilai MP di unit air baku sebesar 22,1%, 24,0%, -6,8%, -5,2%, 24,2%, dan
24,23% terhadap nilai MP di unit air baku. Penurunan efisiensi yang terdapat pada
unit pengolahan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan MP yang masuk ke unit
pengolahan sebelumnya. Perbedaan ukuran partikel MP disebabkan oleh proses
pengendapan dan fragmentasi yang menyebabkan partikel MP menjadi lebih kecil,
sehingga kelimpahan MP semakin banyak.
Uji validitas statistik (pearson correlation) menunjukkan bahwa suhu
memiliki korelasi sebesar 0,271 (korelasi lemah), kekeruhan 0,464 (korelasi
sedang), dan pH 0,835 (korelasi sangat kuat). Hasil interpretasi koefisien regresi
linear berganda menunjukkan bahwa suhu dengan nilai signifikansi 0,387 > 0,05
(tidak signifikan), kekeruhan dengan nilai signifikansi 0,888 > 0,05 (tidak
signifikan), dan pH dengan nilai signifikansi < 0,001 (signifikan) berpengaruh
terhadap kelimpahan MP.
Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikan
suhu sebesar 0,2 > 0,05 (distribusi normal), kekeruhan sebesar 0,003 < 0,05 (tidak
berdistribusi normal), dan pH sebesar 0,2 > 0,05 (distribusi normal). Hasil uji
heteroskedastisitas Spearman, nilai korelasi ketiga variabel independen dengan
unstandardized residual memiliki nilai signifikasi > 0,05 (tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas) pada model regresi. Hasil uji asumsi multikolinearitas
menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel independen (suhu,
kekeruhan, dan pH) > 0,100, menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah
multikolinearitas di antara variabel independen dalam model regresi. Berdasarkan | en_US |