Show simple item record

dc.contributor.authorSA’ADAH, Lizawatus
dc.date.accessioned2024-08-05T06:11:02Z
dc.date.available2024-08-05T06:11:02Z
dc.date.issued2024-07-19
dc.identifier.nim201910601010en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122872
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 5 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractPlastik memiliki sifat serbaguna, praktis, dan fleksibel yang dianggap memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Produksi, penggunaan, dan pengelolaan plastik yang tidak optimal menyebabkan peningkatan polusi plastik global sehingga mengancam ekosistem. Proses degradasi mikroplastik dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, pH, kelembaban, tekanan, dan mikroorganisme pengurai. Pemahaman mengenai distribusi, karakteristik, dan dampak mikroplastik di perairan sangat penting karena berpotensi menimbulkan risiko kesehatan manusia melalui kontaminasi air dan makanan. Penelitian mengenai keberadaan mikroplastik di lingkungan sangat diperlukan untuk mengambil langkah pencegahan yang tepat. Penelitian dilakukan di lapangan dan laboratorium dengan tahapan pengambilan sampel air, wet sieving, transfer sieved solids, wet peroxide oxidation (WPO), density separation, dan identifikasi mikroplastik. Sampling menggunakan metode contoh sesaat (grab sample). Wet sieving menggunakan saringan mesh 475 μm (no.4) dan 300 μm (no.50). Partikel yang tertahan pada saringan 300 μm dipindahkan ke gelas kimia dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 90°C selama 24 jam. WPO untuk menghilangkan kandungan organik pada sampel dengan larutan fenton (H2O2 30% 20 mL dan Fe (II) 0,05 M 20 mL) dipanaskan pada hotplate dengan suhu 75°C selama 30 menit, kemudian disaring dengan kertas saring whatman no.1 (Ø 90 mm). Identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop untuk mengetahui kelimpahan, ukuran, bentuk, dan warna MP. Metode spektroskopi FTIR-ATR digunakan untuk mengidentifikasi jenis polimer dari partikel mikroplastik. Jenis polimer MP yang ditemukan di IPAM X berasal dari PC, ABS, acrylic, EVA, latex, HDPE, LDPE, PP, PU, nylon, PTFE, PVC, nitrile, dan CA. Berdasarkan pengamatan visual menggunakan mikroskop, kelimpahan rata-rata MP yang ditemukan pada unit air baku sebesar (164 partikel/L), intake (126 partikel/L), prasedimentasi (96 partikel/L), sedimentasi (103 partikel/L), clearator (109 partikel/L), filtrasi (83 partikel/L), dan reservoir (63 partikel/L).Bentuk MP yang terdapat pada IPAM X, yaitu fiber (11,5%), fragment (77%), pellet (11%), dan film (0,5%). Warna MP yang terdapat pada IPAM X, yaitu biru (16,7%), hitam (30,2%), kuning (12,5%), merah (40,7%), transparan (0,4%), dan putih (0,2%). Ukuran MP diklasifikasikan dengan ukuran 1 – 100 μm (88%), 101 – 350 μm (7%), dan 351 – 5000 μm (5,4%). Efisiensi rata-rata jumlah MP di outlet unit intake, prasedimentasi, sedimentasi, clearator, filtrasi, dan reservoir terhadap nilai MP di unit air baku sebesar 22,1%, 24,0%, -6,8%, -5,2%, 24,2%, dan 24,23% terhadap nilai MP di unit air baku. Penurunan efisiensi yang terdapat pada unit pengolahan disebabkan oleh peningkatan kelimpahan MP yang masuk ke unit pengolahan sebelumnya. Perbedaan ukuran partikel MP disebabkan oleh proses pengendapan dan fragmentasi yang menyebabkan partikel MP menjadi lebih kecil, sehingga kelimpahan MP semakin banyak. Uji validitas statistik (pearson correlation) menunjukkan bahwa suhu memiliki korelasi sebesar 0,271 (korelasi lemah), kekeruhan 0,464 (korelasi sedang), dan pH 0,835 (korelasi sangat kuat). Hasil interpretasi koefisien regresi linear berganda menunjukkan bahwa suhu dengan nilai signifikansi 0,387 > 0,05 (tidak signifikan), kekeruhan dengan nilai signifikansi 0,888 > 0,05 (tidak signifikan), dan pH dengan nilai signifikansi < 0,001 (signifikan) berpengaruh terhadap kelimpahan MP. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikan suhu sebesar 0,2 > 0,05 (distribusi normal), kekeruhan sebesar 0,003 < 0,05 (tidak berdistribusi normal), dan pH sebesar 0,2 > 0,05 (distribusi normal). Hasil uji heteroskedastisitas Spearman, nilai korelasi ketiga variabel independen dengan unstandardized residual memiliki nilai signifikasi > 0,05 (tidak terjadi masalah heteroskedastisitas) pada model regresi. Hasil uji asumsi multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance untuk semua variabel independen (suhu, kekeruhan, dan pH) > 0,100, menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas di antara variabel independen dalam model regresi. Berdasarkanen_US
dc.description.sponsorship1. Dr. Ir. Yeny Dhokhikah, S.T., M.T. 2. Cantika Almas Fildzah, S.T., M.T.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectAnalisis Kelimpahanen_US
dc.subjectKarakteristik Mikroplastiken_US
dc.subjectIPAM Xen_US
dc.titleAnalisis Kelimpahan dan Karakteristik Mikroplastik pada IPAM X.en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Lingkunganen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Yeny Dhokhikah, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Cantika Almas Fildzah, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 2 Agustus 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record