Perbandingan Nilai Dietary Inflammatory Index (Dii) pada Obesitas dan Non-obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember
Abstract
Obesitas merupakan suatu kondisi inflamasi kronik tingkat rendah yang terjadi pada White Adipose Tissue (WAT). Peningkatan prevalensi obesitas dapat menimbulkan penurunan pada derajat kesehatan manusia. Diantara banyaknya faktor penyebab obesitas, faktor diet dan aktivitas fisik merupakan faktor paling kuat dalam mengatur keseimbangan energi serta merupakan faktor utama yang dapat diubah dalam kejadian obesitas. Faktor diet juga diketahui dapat mengatur adanya respon inflamasi dalam tubuh. Respon inflamasi pada diet tersebut dapat dihitung dengan menggunakan sebuah parameter yang disebut DII (Dietary Inflammatory Index). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara nilai DII pada obesitas dan non-obesitas yang berada di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan desain komparasi. Pengambilan sampel dihitung dengan metode simple random sampling dan didapatkan 60 responden dengan masing-masing kelompok berjumlah 30 orang. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Hasil yang didapatkan diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,000) antara nilai DII kelompok normal dan obesitas. Didapatkan rata-rata nilai DII pada kelompok normal +2,29 dan pada kelompok obesitas +1,32, nilai tersebut menunjukkan bahwa kelompok normal memiliki diet yang lebih pro-inflamasi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]