Gambaran Pola Peresepan Pasien Lansia Berdasarkan Standar WHO di Puskesmas Sukorambi Kabupaten Jember Periode Agustus-Desember 2022
Abstract
Perawatan kesehatan bagi pasien lanjut usia dengan beragam penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ, masalah kesehatan mental, sosial, ekonomi, dan lingkungan memerlukan kolaborasi lintas disiplin yang terintegrasi. Prediksi United Nations mengindikasikan Indonesia akan memiliki jumlah lansia tertinggi di dunia pada 2050. Dalam konteks ini, masalah kesehatan diperkirakan akan meningkat, termasuk polifarmasi, yaitu penggunaan lima obat atau lebih oleh pasien, seperti yang didefinisikan oleh WHO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pasien lansia di Puskesmas Sukorambi Kabupaten Jember, termasuk profil peresepan obat dengan indikator dari WHO. Data diperoleh dari resep pasien lansia antara Agustus-Desember 2022, mencakup karakteristik pasien dan peresepan obat. Penelitian menunjukkan mayoritas pasien adalah laki-laki (57,01%) dengan usia didominasi 60-74 tahun (89,88%). Evaluasi peresepan menunjukkan rata-rata obat per resep sebesar 3,01, persentase penggunaan obat antibiotik 16,82%, persentase penggunaan obat generik 95,86%, dan persentase penggunaan obat esensial sesuai dengan fornas 75,11%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peresepan pasien lansia di Puskesmas Sukorambi belum memenuhi standar WHO. Pemerintah berusaha meningkatkan penggunaan obat rasional dengan strategi pada semua tingkat pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas. Faktor-faktor seperti keterbatasan sumber daya, anggaran, dan infrastruktur memengaruhi praktik pengobatan di Puskesmas Sukorambi.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]