Show simple item record

dc.contributor.authorWIJAYA, Daniel wahyu Putra
dc.date.accessioned2024-07-30T07:04:07Z
dc.date.available2024-07-30T07:04:07Z
dc.date.issued2023-07-25
dc.identifier.nim191910301158en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122690
dc.description.abstractPenggunaan limbah tebu sebagai bahan tambahan beton ini diyakini akan mengurangi polusi limbah yang merusak lingkungan dan menghasilkan beton yang efisien serta ramah lingkungan, hemat biaya, dan ringan. Abu terbang yang bersifat pozzolan dianggap baik sebagai tambahan proses produksi beton. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui kekuatan tekanan mineral dengan menambahkan sejumlah tetes tebu 0,25%, 0,50% serta 0,75% dan abu terbang 10% yang berumur 4 minggu. Pada uji coba dilakukan menggunakan objek silinder dengan tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Hasil penelitian menunjukan penambahan tetes tebu 0,25% serta abu terbang 10% terhadap beton dapat meningkatkan kekuatan tekanan betn dibandingkan pada beton yang biasa. Saat umur 28 hari kekuatan tekanan beton normal didapatkan 26.27 MPa, beton yang memiliki tetes tebu 0,25% + fly ash 10 persen sejumlah 30,64 MPa, beton yang mengandung tetes tebu 0,50% + fly ash 10% sebesar 28.84 MPa dan beton dengan tetes tebu 0,75% + fly ash 10% sebesar 8.72 Mpa, kekuatan tekanan yang maksimal terjadi pada beton proporsi yang dimiliki tetes tebu 0,25% + fly ash 10 % yakni 30.64 Mpa. Menurut Basuki (2017) molase dapat diklasifikasikan sebagai admixture retarder karena pada ambang batas normal, persentase molase yang ditambahkan dapat memperlambat pengerasan beton, mencegah kenaikan suhu dan memberi semen lebih banyak waktu untuk terhidrasi, membuat beton lebih padat. Jumlah tebu yang ditambahkan ke tetes tebu melebihi batas normal, mengakibatkan keterlambatan yang berlebihan bahkan kegagalan pengerasan beton, sehingga mengurangi kekuatan beton seperti pada proposi tets tebu 0,75% dan fly ash 10%. Kesimpulannya, penambahan tetes tebu dengan proporsi 0,75% serta abu terbang 10% terhadap penambahan beton menghasilkan kekuatan tekanan menurun, kadar tetes gula yang ditambahkan ke dalam campuran beton bertambah besar pula nilai slump maka campuran beton semakin encer. Penelitian selanjutnya dapat dicoba menggunakan bahan tambah lain seperti kapur, abu sekam padi, slag, dan bottom ash, perlu dilakukan pengujian objek uji yang berusia 28 hari guna memperoleh informasi mengenai proses pengerasan beton campuran mollase.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjecttetes tebu (molase)en_US
dc.subjectfly ashen_US
dc.subjectkuat tekan betonen_US
dc.titlePemanfaatan Tetes Tebu dan Fly Ash sebagai Bahan Tambahan untuk Beton Fc’ 20 MPAen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiS1 Teknil Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Dwi Nurtanto, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Nanin Meyfa Utami, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record