Pengaruh Fraksi Etil Asetat Temu Giring terhadap Kadar Interleukin-6 (Il-6) dan Malondialdehid (Mda) Mencit Rheumatoid Arthritis
Abstract
Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit sendi kronis yang masuk dalam golongan autoimun progresif. Pada RA terjadi aktivasi abnormal dari respon imun sehingga menyebabkan inflamasi yang mengarah pada sinovitis. Penelitian terapi anti-arthritis yang bersumber dari tanaman herbal saat ini terus dikembangkan, salah satunya potensi temu giring (Curcuma heyneana Val. & Zijp). Rimpang temu giring mengandung senyawa metabolit seperti flavonoid, kurkuminoid, tanin, terpenoid dan seskuiterpen. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa fraksi etil asetat temu giring memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dan immunomodulator. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi etil asetat temu giring terhadap kadar interleukin (IL)-6 dan malondialdehid (MDA) serum mencit arthritis yang diinduksi Completed Freund's Adjuvant (CFA).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan uji berupa mencit jantan galur BALB-C usia 2 – 3 bulan. Hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok sham (CMC-Na 1%), kontrol negatif (CFA 20 µL), kontrol positif (prednisolon 10 mg/kgBB) serta kelompok perlakuan dengan suspensi fraksi etil asetat temu giring yang terbagi menjadi 3 tingkatan dosis yaitu 125; 250; dan 500 mg/kgBB. Pada penelitian ini parameter yang diukur adalah kadar IL-6 menggunakan sandwich ELISA dan kadar MDA dengan metode TBARS. Hasil penelitian menunjukkan injeksi 20 µL CFA secara intraplantar dapat membentuk kondisi arthritis yang ditandai peningkatan kadar IL-6 (1,326 ± 0,235 pg/mL) dan MDA (27,402 ± 5,310 µM) dibandingkan kelompok sham.
Berdasarkan hasil penelitian, pemberian fraksi etil asetat temu giring dosis 125; 250 dan 500 mg/kgBB mampu menurunkan kadar IL-6 dan MDA dibandingkan kelompok kontrol negatif. Fraksi etil asetat temu giring dosis 500 mg/kgBB (0,372 ± 0,127 pg/mL) menunjukkan kadar IL-6 paling kecil dibandingkan kelompok dosis 125 mg/kgBB (0,791 ± 0,254 pg/mL) dan 250 mg/kgBB (0,437 ± 0,232 pg/mL). Kadar MDA berturut – turut yaitu 18,428 ± 2,077; 15,215 ± 3,606; 16,731 ± 3,202 µM, dimana dosis 250 mg/kgBB menunjukkan kadar MDA paling rendah dibandingkan kelompok lain. Kelompok kontrol positif mampu menurunkan kadar IL-6 dan MDA berturut – turut yaitu 0,462 ± 0,266 pg/mL dan 15,170 ± 2,642 µM. Hal tersebut menunjukkan fraksi etil asetat temu giring mampu menurunkan kadar IL-6 dan MDA setara dengan prednisolon. Pada uji statistik kadar IL-6 dan MDA diketahui fraksi etil asetat temu giring dosis 125; 250 dan 500 mg/kgBB berbeda signifikan dengan kontrol negatif tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan kontrol positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fraksi etil asetat temu giring memiliki aktivitas sebagai anti-arthritis ditandai dengan kemampuan menurunkan IL-6 dan MDA serum darah mencit arthritis yang diinduksi CFA.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]