Hubungan Screen Time Aktif dan Pasif dengan Tumbuh Kembang Balita di Kecamatan Arjasa
Abstract
Screen time adalah durasi penggunaan gawai oleh seseorang dan pada tahun 2020, badan pusat statistik (BPS) menyatakan bahwa 29 % anak usia dini telah menggunakan internet. Screen time yang berlebihan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita dengan memengaruhi kebiasaan anak seperti aktivitas fisik, asupan gizi dan stimulasi yang diperoleh anak. Tumbuh kembang pada usia anak 2-5 tahun akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya di usia yang lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara screen time aktif dan pasif dengan tumbuh kembang balita di Kecamatan Arjasa.
Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain model penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember pada bulan Agustus 2022 - Juni 2023. Sampel penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari kartu menuju sehat (KMS). Kuesioner yang digunakan berupa Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan Movement Behaviour Questionnaire Child Open Version (MBQ-C).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan balita di Kecamatan Arjasa berada pada kategori baik sebesar 88,33 % sedangkan perkembangan balita berada pada kategori meragukan sebesar 45 %. Angka screen time didominasi oleh screen time pasif dengan rata-rata sebesar 84,9 menit/hari dan rata-rata dari screen time aktif sebesar 13,7 menit/hari. Hasil uji statistik didapatkan hubungan antara screen time aktif dengan pertumbuhan, screen time aktif dengan perkembangan, dan screen time pasif dengan pertumbuhan balita di Kecamatan Arjasa tidak memiliki hubungan yang signifikan (p-value sebesar 0.533; 0.326; dan 0.593), sedangkan antara screen time pasif dengan perkembangan balita di Kecamatan Arjasa terdapat hubungan (p-value sebesar 0.007). Dari hasil analisis tersebut ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan dari screen time pasif dengan perkembangan balita di Kecamatan Arjasa dan rata-rata screen time pada balita di Kecamatan Arjasa melewati batas yang ditetapkan American Academy of Pediatrics (AAP) dengan durasi 98,6 menit/hari, sehingga untuk orang tua diharapkan dapat membatasi durasi penggunaan gawai dengan durasi maksimal 60 menit/hari terutama dalam aktivitas yang menghasilkan screen time pasif.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]