Hubungan Antara Riwayat ASI Ekslusif dan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan
Abstract
Masalah gizi kurang masih banyak terjadi di negara Indonesia, berdasarkan dari data SSGI prevalensi gizi kurang pada anak usia balita sebesar 17,1 % pada tahun 2022. Kekurangan gizi pada usia balita akan beresiko mengalami tumbuh pendek, mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, serta terjadinya gangguan pada jaringan otak sehingga dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Gizi kurang di kabupeten Kediri memiliki prevalensi sebesar 18,7% yang lebih tinggi jika dibanding dengan prevalensi secara nasional. Beberapa faktor penyebab terjadinya gizi kurang adalah tidak adanya riwayat ASI ekslusif dan ketidaktepatan pemberian MP-ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentififkasi hubungan antara riwayat ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI dengan status gizi anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Blabak. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil uji analisis yang didapatkan diketahui bahwa tiak terdapat hubungan antara riwayat ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI terhadap status gizi anak usia 6-24 bulan. Saran yang diberikan pada penelitian ini adalah pada pihak puskesmas dapat menyelenggarakan sosialisasi pada ibu terkait pentingnya pemberian ASI ekslusif dan MP-ASI yang tepat dengan tujuan untuk mencapai status gizi yang optimal. Pada pihak kader atau yang menyelenggarakan posyandu tiap bulan dapat memberikan informasi langsung terkait bagaimana status gizi anak setelah proses timbangan selesai.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]