Pengaruh Model Inkuiri Berbantuan Media Powtoon terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Kelas V SDN Tegalede 01 Jember
Abstract
Peralihan proses pembelajaran dari pembelajaran jarak jauh akibat dari Covid – 19 menjadi pembelajaran tatap muka membuat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran turut hadir didalamnya. Permasalahan yang timbul yaitu selama proses pebelajaran jarak jauh siswa hanya diberikan tugas dan kurangnya mendapat kesempatan untuk bertanya ataupun mengutarakan pendapatnya. Pada proses pembelajaran tatap muka berlangsung hal tersebut membuat rendahnya kemampuan berfikir kritis pada siswa akibat kurangnya stimulus dalam bertanya ataupun melakukan interaksi dengan teman sebaya. Kurangnya kemampuan berfikir kritis pada siswa tidak sejalan dengan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2007 tentang “standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang menyatakan keharusan dalam mengembangkan keterampilan berfikir didalam proses pembelajaran”. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengasah kemampuan berfikir kritis pada siswa yaitu menggunakan model pembelajaran inkuiri. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “adakah pengaruh model inkuiri berbantuan media powtoon terhadap kemampuan berfikir kritis siswa kelas V SDN TegalGede 1 Jember?”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model inkuiri berbantuan media powtoon terhadap kemampuan berfikir kritis siswa kelas V SDN TegalGede 1 Jember.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan desain quasi eksperimental dan pola non – equivalent control group design. Tempat dilaksanakan penelitian yaitu di SDN TegalGede 1 Jember. Subjek penelitian yakni kelas VA 27 siswa dan kelas VB 28 siswa. Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan rumus Uji Independent Sample T-Test dalam penelitian ini yaitu 0,357 < 2.005. Hasil perhitungan menunjukan bahwasanya t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga data dapat dikatakan homogen.
Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah selisih nilai pre-test dan post-test siswa. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 25 menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 4,779 ≥ 2,005. Dengan demikin maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (HO) ditolak. Perhitungan uji keefektifan relatif dilakukan guna mengetahui tingkat keefektifan relatif sebuah perlakuan, didapatkan hasil bahwa penggunaan model inkuiri berbantuan media powtoon menunjukan 44,39% lebih efektif dari kelas yang tidak menerapkan model tersebut. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berfikir kritis pada siswa dengan menggunakan model inkuiri berbantuan media powtoon lebih baik dibandingkan dengan model group investigation.
Saran dalam penelitian ini yakni bagi guru sebagai tambahan model pembelajaran yang dapat diterapkan kepada siswa untuk mengatasi rendahnya keterampilan berfikir kritis pada siswa, bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai refrensi topik penelitian.