Determinasi Tingkat Kinerja Pegawai terhadap Tingkat Maturitas SPIP di Kabupaten Jember
Abstract
Organisasi pemerintahan maupun non-pemerintahan selalu memiliki strategi
untuk mencapai tujuannya. Khususnya organisasi peimeirintahan yang meirupakan salah
satu titik ukur suatu keibeirhasilan neigara dalam meinseijahteirakan rakyatnya. Rakyat
beirharap pada organisasi peimeirintahan agar dapat meingeilola organisasi peimeirintahan
deingan good goveirnancei. Proseis peinyeileinggaraan keigiatan peimeirintahan yang good
goveirnancei akan meiminimalisir teirjadinya keisalahan, meinceirminkan neigara yang
deimokratis seihingga meinceirminkan keipeintingan-keipeintingan masyarakat meilalui cara
yang jujur, adil, dan beibas (tanpa teikanan). Untuk meiminimalisir teirjadinya keisalahan
dalam proseis peinyeileinggaraan organisasi peimeirintah, dibeintuknya SPIP (Sisteim
Peingeindalian Inteirnal Peimeirintah). SPIP meimiliki 5 unsur yaitu lingkungan
peingeindalian, peinilaian risiko, keigiatan peingeindalian, informasi dan komunikasi, seirta
peimantauan peingeindalian inteirn. SPIP teilah diatur dalam Peiraturan Peimeirintah Nomor
60 Tahun 2008.
BPKP diamanatkan untuk meilakukan peimbinaan dan peingukuran atas
keimajuan peilaksanaan SPIP. Dalam peingeimbangannya BPKP meinggunakan modeil
maturitas SPIP deingan meilihat aspeik peingeindalian, yaitu: lingkungan peingeindalian,
peinilaian risiko, keigiatan peingeindalian, informasi dan komunikasi, seirta monitoring
peingeindalian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja,
Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Motivasi Kerja terhadapa Tingkat
Maturitas SPIP di Kabupaten Jember serta bagaimana Kepuasan Kerja, Gaya
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Motivasi Kerja mempengaruhi Tingkat
Maturitas SPIP di Kabupaten Jember. Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
OPD, pegawai sub bagian perencanaan dan pelaporan, serta pegawai di sub bagian
umum dan kepegawaian. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 16 OPD dengan 80
responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data
primer dan analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan,
Budaya Organisasi, dan Motivasi Kerja memiliki pengaruh sebesar 49,5 % terhadap
Tingkat Maturitas SPIP di Kabupaten Jember dan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain diluar model
Collections
- MT-Accounting [51]