Peran Dukungan Sosial Sebagai Upaya Pencegahan Perilaku Self Harm pada Remaja Depresi
Abstract
Remaja berusia 20–24 tahun harus memiliki kedewasaan dalam berpikir dan bertindak sehingga rentan terhadap masalah psikologis. Jika remaja tidak dapat mengontrol kondisi tersebut, mengakibatkan depresi yang cenderung merugikan diri sendiri. Upaya untuk mencegah menyakiti diri sendiri tidak lepas dari dukungan individu lain agar pelaku konsisten melakukan upaya mencegah perilaku self harm secara berulang. Dukungan sosial berkontribusi terhadap peningkatan sikap positif remaja dalam mempengaruhi beban psikologinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dukungan sosial sebagai upaya pencegahan perilaku self harm pada remaja depresi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Informan penelitian berasal dari Kabupaten Jember, Kabupaten Ponorogo, dan Kota Surabaya, yaitu lima remaja dengan diagnosis depresi melakukan self harm secara berulang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa informan utama melakukan perilaku self harm sebagai bentuk mengalihkan rasa sakit secara psikologis menjadi rasa sakit secara fisik. Jenis menyakiti diri sendiri (self harm) antara lain mencabut rambut, menyayat tangan dengan silet atau pisau, membenturkan kepala ke tembok, dan mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan. Hasil penelitian ini menyarankan agar remaja lebih berani dalam menghadapi masalah, segera mencari bantuan kepada ahli kesehatan jiwa dari psikolog atau psikiater, dan membangun kedekatan emosional dengan orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekitarnya.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2231]