dc.description.abstract | Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang dibudidayakan oleh masyarakat untuk tujuan komersial karena memiliki nilai jual yang tinggi. Kabupaten Bondowoso merupakan produsen kopi arabika terbesar keempat di Jawa Timur dengan jumlah produksi sebesar 8.670 ton. Namun produktivitasnya hanya mampu mencapai 750 kg biji kopi kering per hektarnya dengan potensi produksi optimal dapat mencapai hasil produktivitas 2.000 kg biji kopi kering per hektarnya, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kesuburan tanah. Perlu diketahui kesuburan tanah yang ditandai dengan ketersediaan unsur N, P, K, dan kandungan C organik tanah yang ada di lahan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi arabika berbasis agroforestri dan pengembangan tanaman kopi arabika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hara N, P, K, dan C-Organik didalam tanah pada berbagai jenis tanaman naungan yang ada di Biosite Kebun Kopi Bondowoso. Penelitian ini dilakukan di Desa Penang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso. Teknik pengambilan data dilakukan dengan mengamati dan pengambilan titik sampel berdasarkan overlay tiga peta; peta penggunaan lahan, peta elevasi lahan, dan peta jenis tanah, setelah itu akan didapatkan satuan petak terkecil pada empat wilayah dengan masing-masing tanaman naungan yang menaungi tanaman kopi arabika yaitu naungan mersawa tenam, jarak, akasia, dan lamtoro. Variabel yang diamati meliputi intensitas cahaya matahari,suhu. kelembaban, pH tanah, N total tanah, P tersedia tanah, K tersedia tanah, C-Organik tanah, dan produktivitas tanaman kopi arabika. Analisis data menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA), kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multipe Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5%, dan analisis regresi dan korelasi. Berdasarkan kriteria status hara Pusat Penelitian Tanah tahun 1983, hasil penelitian menunjukkan bahwa status nitrogen total tanah pada kebun kopi arabika dengan tanaman naungan mersawa tanam, jarak, akasia dan lamtoro berturut-turut 0,133% (sangat rendah), 0,056% (sangat rendah), 0,203% (rendah), 0,126% (rendah). Status P tersedia tanah pada kebun kopi arabika dengan tanaman naungan mersawa tanam, jarak, akasia dan lamtoro berturut-turut 3,123 ppm (sangat rendah), 2,39 ppm (sangat rendah), 3,31 ppm (sangat rendah), 4,02 ppm (sangat rendah). Status K tersedia tanah pada kebun kopi arabika dengan tanaman naungan mersawa tanam, jarak, akasia dan lamtoro berturut-turut 0,067 (sangat rendah), 0,08 (sangat rendah), 0,067 (sangat rendah), 0,063 (sangat rendah). Status C-Organik tanah pada kebun kopi arabika dengan tanaman naungan mersawa tanam, jarak, akasia dan lamtoro berturut-turut 5,306% (sangat tinggi), 5,063% (sangat tinggi), 4,49% (tinggi), 5,276% (sangat tinggi). Berbagai jenis tanaman naungan berpengaruh terhadap variabel N total tanah, kelembaban, intensitas cahaya matahari, suhu udara, produktivitas tanaman kopi arabika, pH tanah, dan P tersedia tanah. Terdapat korelasi yang cukup antara P tersedia dengan produktivitas tanaman kopi arabika | en_US |