Formulasi Tablet Ekstrak Daun Kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) dengan Variasi Konsentrasi Sodium Starch Glycolate sebagai Bahan Penghancur
Abstract
Kemuning (Murraya paniculata L.Jack) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antikolesterol, anestesia, sedatif, antirematik, antihipertiroid, antiinflamasi, antiobesitas, pelancar peredaran darah, dan penghalus kulit. Hal tersebut didukung oleh kandungan fenol, flavonoid, alkaloid, dan kumarin dari kemuning. Penelitian kemuning sebagai antikolesterol telah banyak dilakukan, seperti pada penelitian Aviani, dkk (2022), ekstrak daun kemuning terbukti memiliki efek penurun kolesterol darah pada mencit dengan dosis 280 mg/kgBB.
Ekstrak tanaman mulanya dikarakterisasi terlebih dahulu agar mengetahui permasalahan yang ada dalam ekstrak dan untuk menentukan bahan-bahan tambahan yang diperlukan. Karakterisasi ekstrak kering meliputi uji morfologi, uji sifat alir dan sudut diam, bulk dan tapped density, indeks kompresibilitas, carr’s index, hausner ratio, distribusi ukuran partikel, pH, dan kelembaban. Hasil karakterisasi ekstrak kering daun kemuning menunjukkan bahwa ekstrak memiliki sifat alir yang buruk dengan kelembaban yang baik, maka dari itu dipilih metode granulasi basah guna memperbaiki permasalahan tersebut.
Tablet merupakan bentuk sediaan obat yang paling banyak diproduksi oleh industri farmasi. Dalam proses formulasi tablet, perlu ditambahkan bahan-bahan tambahan yaitu bahan pengisi, bahan penghancur, bahan pengikat, and bahan pelicin. Bahan penghancur sengat penting dalam formulasi sediaan tablet karena dapat meningkatkan waktu hancur tablet. Bahan penghancur yang digunakan pada formulasi ini adalah sodium starch glycolate karena bersifat menyerap air dan mengembang dengan baik. Penggunaan sodium starch glycolate sebagai bahan penghancur dibedakan menjadi 3 formula yaitu konsentrasi 2, 4, dan 8%. Hasil evaluasi granul menunjukkan bahwa ketiga formula telah memenuhi persyaratan baik sifat alir maupun kelembaban, sehingga granul yang terbentuk telah siap dicetak menjadi tablet.
Evaluasi tablet ekstrak kemuning meliputi uji keseragaman bobot, uji keseragaman ukuran, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur. Hasil evaluasi tablet menunjukkan bahwa ketiga formula memenuhi syarat uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kerapuhan, dan kekerasan. Namun, hasil uji waktu hancur tablet paling yang memenuhi persyaratan yaitu hanya pada formula 3 dengan konsentrasi sodium starch glycolate sebesar 8% yaitu lama hancur 21,56±1,14 menit, sedangkan 2 konsentrasi lainnya memiliki waktu hancur diatas 30 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi bahan penghancur maka semakin cepat pula waktu hancur yang didapatkan.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]