Show simple item record

dc.contributor.authorAGUSTINA, Sofia Firdiyanti
dc.date.accessioned2024-07-12T06:12:00Z
dc.date.available2024-07-12T06:12:00Z
dc.date.issued2023-06-27
dc.identifier.nim161510501077en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122085
dc.description.abstractKondisi pH tanah berpengaruh pada mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6,5-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut dalam air. Derajat pH dalam tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Jika tanah masam akan banyak ditemukan unsur alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor sehingga tidak bisa diserap tanaman. Memanfaatkan adanya Sistem Informasi Geografi merupakan hal yang tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari keadaan pH tanah dan membandingkan pada titik koordinat sample yang sudah ditentukan. Setiap metode interpolasi dalam sistem informasi geografi (SIG) memiliki akurasi yang berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan akurasi dan pola sebaran metode interpolasi Kriging dan Inverse Distance Weighting (IDW) pada hasil pH tanah lahan padi organik dan anorganik di desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso. Tahapan dalam penelitian ini meliputi: (1) pengumpulan data, (2) pembuatan peta lahan, (3) pengolahan data menggunakan metode Kriging dan IDW, (4) menganalisis data dan membuat peta menggunakan ArcGIS 10.8 dengan metode interpolasi Kriging dan IDW (Inverse Distance Weight). Analisis statistika data spasial interpolasi menggunakan metode RMSE (Root Mean Square Error). Hasil dari penelitian ini adalah nilai pH dari masing-masing sample titik kordinat memimiliki nilai yang beragam dengan warna sebaran pH yang hampir sama. Interpolasi metode kriging pada semivariogram spherical memiliki nilai RMSE dengan tingkat akurai yang lebih baik dengan nilai 0.3050. Semakin kecil nilai RMSE maka semakin akurat. Nilai pH dari masing-masing lahan memimiliki nilai yang beragam dengan warna sebaran pH yang hampir sama. Nilai pH pada lahan organik mempunyai rata-rata 6,61 dengan kategori netral, sehingga warna sebaran pH di lahan organik adalah berwarna biru. Sedangkan nilai pH pada lahan anorganik memiliki rata-rata 6,14 dengan kategori agak masam. Warna peta sebaran pH pada lahan anorganik lebih dominan berwarna orange.en_US
dc.description.sponsorshipDrs. Yaguus Wijayanto, MA., Ph.D.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPERBANDINGAN AKURASI PHen_US
dc.titlePerbandingan Akurasi Ph Menggunakan Interpolasi Kriging dan IDW pada Lahan Padi Organik dan Anorganik di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowosoen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Yagus Wijayanto, MA., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_April_2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record