Optimasi Putaran Poros, Jarak Celah Pengupas, Dan Jarak Celah Hopper Terhadap Kualitas Pengupasan Buah Kopi Pada Mesin (Pulper) Tipe Silinder Ganda Pul-1K Dengan Metode Box Behnken Design
Abstract
Indonesia termasuk salah satu negara penghasil buah kopi terbesar ketiga di
dunia setelah Brazil dan Vietnam. Perkembangan lahan area dari perkebunan kopi
di Indonesia sangat mengingkat pesat dalam kurun waktu 35 tahun sejak 1980-
2016. Perluasan lahan perkebunan meningkat sebesar 74,33% dengan laju
pertumbuhan 1,61%, pada tahun 1980 luas lahan perkebunan kopi yaitu 707.464 ha
sedangkan pada tahun 2016 luasnya 1.233.294 ha. Mayoritas buah kopi yang
dihasilkan adalah buah kopi robusta dengan ciri-ciri kopi berbentuk bulat, tanaman
kopi tumbuh pada ketinggian 400-700 m diatas permukaan laut pada suhu 21-24ºC.
Diharapkan adanya kesiapan dengan penggunaan teknologi pascapanen yang sesuai
dengan standard mutu agar menghasilkan produk biji kopi berkualitas. Mesin
pengupas kulit buah kopi basah dipergunakan untuk memisahkan atau melepaskan
komponen kulit buah dari bagian kopi berkulit cangkang, apabila dioperasikan
dengan sebuah motor bakar 4-5 HP akan mampu menghasilkan kapasitas kerja
antara 1.200-1.300 kg/jam. Hasil kualitas pengupasan bergantung pada penggunaan
putaran poros dan jarak celah pengupas, ditambah dengan jarak celah hopper
sebagai tambahan dalam proses pengupasan.
Metode pengujian eksperimental dengan metode permukaan respon yaitu box
Behnken design menggunakan putaran poros 300 rpm, 400 rpm, dan 500 rpm, jarak
celah pengupasan 3 mm, 4 mm, dan 5 mm, dan variasi jarak celah hopper yaitu 5
cm, 7 cm, dan 9 cm serta analisis berdasarkan software Minitab. Selain itu, analisis
terhadap deformasi struktur pada gigi mata pisau (bubble plate) setelah proses
pengupasan kulit buah kopi menggunakan software ImageJ.
Jarak celah hopper memiliki dampak terbesar terhadap hasil kualitas
pengupasan dengan mendapatkan P-Value terkecil yaitu 0,001 dan T-Value terbesar
yaitu -6,66. Hasil kualitas pengupasan tertinggi pada percobaan ke-6 dengan
putaran poros 400 rpm, jarak celah pengupas 3 mm, dan jarak celah hopper 5 cm
dengan nilai pengupasan sebesar 87,5%. Keakuratan hasil pengujian mencapai
94,80%, prediksi varian faktor putaran poros 382,828 rpm, jarak celah pengupas 3
mm, dan jarak celah hopper 5 cm, diprediksi hasil kualitas pengupasan mencapai
88,16%. Terjadi deformasi struktur terhadap area gigi mata pisau, terjadi
pengurangan ketebalan gigi mata pisau sebesar 0,002 mm (0,07%) dan
pengurangan area gigi mata pisau sebesar 0,24 mm2 (0,00942%).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]