Show simple item record

dc.contributor.authorRAHMANIA, Aldira
dc.date.accessioned2024-07-11T06:56:56Z
dc.date.available2024-07-11T06:56:56Z
dc.date.issued2023-07-12
dc.identifier.nim191510301017en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121991
dc.description.abstractPeristiwa meletusnya Gunung Semeru menyebabkan berbagai dampak bagi lingkungan. Material erupsi Gunung Semeru yang berupa abu vulkanik menutupi berbagai area lahan seperti lahan vegetasi padi dan jagung. Abu vulkanik pada lahan yang bervegetasi padi memiliki ketebalan sekitar 2-12 cm sedangkan pada vegetasi jagung memiliki ketebalan 12-21 cm. Material erupsi Gunung Semeru seperti abu vulkanik yang menutupi tanah akan mempengaruhi sifat tanah seperti kimia dan biologi yang dapat dilhat dari aktivitas mikroorganisme. Salah satu mikroorganisme yang berpengaruh adalah bakteri pelarut fosfat. Aktivitas bakteri pelarut fosfat dapat dilihat dari populasi bakteri pelarut fosfat, kemampuannya menghasilkan zona bening, kecepatan pelarutan fosfat serta seberapa besar bakteri pelarut fosfat dapat melarutkan fosfat di dua sumber yaitu Ca3(PO4)2 dan Rock Phosphate. Untuk mendapatkan bakteri pelarut fosfat yang unggul dalam melarutkan fosfat diperlukan berbagai tahapan seperti isolasi bakteri dan seleksi bakteri unggul. Metode penelitian yang digunakan dalam menguji bakteri pelarut fosfat adalah uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif digunakan untuk mengetahui kemampuan serta kecepatan bakteri pelarut fosfat dalam melarutkan fosfat di media pikovskaya dengan indikator zona bening. Uji kuantitatif dilakukan untuk mengetahui seberapa besar bakteri pelarut fosfat dalam melarutkan fosfat pada media cair dengan sumber yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan yang bervegetasi padi menghasilkan populasi dan kemampuannya dalam melarutkan fosfat lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri yang ditemukan di lahan bervegetasi jagung. Menurut uji kualitatif bakteri pelarut fosfat dengan vegetasi padi memiliki indeks pelarutan sebesar 5.46 sedangkan bakteri pelarut fosfat di vegetasi jagung hanya sebesar 2.27. Menurut uji kuantitatif dengan perlakuan isolat dan sumber yang berbeda menunjukkan bahwa isolat 14EP atau isolat padi adalah isolat paling efektif dalam melarutkan fosfat pada sumber Rock Phosphate dan isolat 22AJ adalah isolat yang paling efektif dalam melarutkan fosfat pada sumber Ca3(PO4)2. Ketebalan abu vulkanik juga mempengaruhi perbedaan karakteristik kimia tanah antara lahan dengan vegetasi padi dan jagung. Karakteristik kimia tanah yang berbeda yaitu C-organik, KTK, pH, dan tekstur.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir.Tri Candra Setiawati, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas pertanianen_US
dc.subjectABU VULKANIKen_US
dc.subjectBAKTERI PELARUT FOSFATen_US
dc.titleUji Kemampuan Bakteri Pelarut Fosfat Asal Vegetasi Padi dan Jagung di Lereng Gunung Semeru Pasca Erupsien_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiIlmu Tanahen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir.Tri Candra Setiawati, M.Sien_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_April_2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record