Analisis Wacana Kritis: Pidato Maudy Ayunda pada Presidensi G20 Indonesia Peringatan Hari Kartini 22 April 2022 dalam Perspektif Feminis
Abstract
Pidato sebagai teks adalah satu sistem tanda terorganisasi yang merefleksikan sikap, keyakinan, dan nilai-nilai tertentu. Salah satunya adalah pidato yang disampaikan oleh Maudya Ayunda, artis Indonesia. Maudya Ayunda merupakan artis Indonesia yang ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pidato Maudy Ayunda pada peringatan Hari Kartini 22 April 2022 dikaji dari perspektif wacana teks, praktik wacana (discourse practice), dan praktik sosiokultural (sociocultural practice) dan menginterpretasikan ideologi feminis yang mendasari pidato Maudy Ayunda pada peringatan Hari Kartini 22 April 2022. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teori Fairclough dan Sara Mills. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya penggunaan kosa kata dan tata bahasa Maudy yang bernuansa feminis dan kuasa bahasa. Tataran praktik wacana pidato Maudy memberikan realitas kondisi perempuan di masyarakat dankegiatan untuk mendukung dan memberi wawasan terhadap perempuan melalui diskusi. Pada tataran praktik sosiokultural menjadi tiga level yakni (1) situasional, teks yang dihasilkan dukungan dan kondisi perempuan, (2) institusional, peran dan dampak institusi internal dan eksternal, dan (3) sosial, peran perempuan di masyarakat. Ideologi feminis pidato Maudy Ayunda dimunculkan dengan menggunakan kosakata seperti mengekerdilkan, ketimpangan, dan lebih rendah untuk menggambarkan kondisi perempuan di masyarakat yang terikat dengan budaya