Triple Helix Sebagai Strategi Kolaborasi Destigmatisasi Kampung Idiot Menjadi Desa Mandiri (Studi Deskriptif Pengembangan Masyarakat di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo)
Abstract
Stigma kampung Idiot yang melekat di Desa Karangpatihan bermula dari
tahun 2008 melalui pemberitaan media. Penyebab stigma tersebut yakni banyaknya
penyandang tunagrahita di ini dengan jumlah 96 jiwa yang dikarenakan gagal panen
pada tahun 1960an sehingga kebutuhan gizi tidak tercukupi dengan sempurna dan
berdampak pada kemampuan intelektualnya. Disisi lain juga diperparah dengan
minimnya fasilitas dan informasi kesehatan pada saat itu sehingga orang tua
terlambat menyadari bahwa kondisi anaknya berkebutuhan khusus. Hal tersebut
diperparah dengan kondisi tunagrahita yang hanya bergantung dengan bantuan
sosial yang diberikan serta terbatasnya interaksi dengan masyarakat. Sejalan
dengan penjelasan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan triple helix sebagai strategi
kolaborasi destigmatisasi kampung idiot menjadi desa mandiri melalui
pengembangan masyarakat di Desa Karangpatihan.
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini yakni konsep
tunagrahita (Sembiring, 2020), stigma (Ardhiyanti, 2015) dan destigmatisasi
(Rodat, 2020), pengembangan masyarakat (Suharto, 2014), triple helix (Idham,
2023), kesejahteraan sosial sebagai kondisi dan sebagai suatu layanan (Adi, 2013),
dan desa mandiri (Priyono, 2019).
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian
ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Teknik penentuan lokasi penelitian
menggunakan teknik purposive area dengan lokasi penelitian di Desa
Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo dan dalam pengumpulan
datanya menggunakan tiga teknik yaitu observasi non partisipan, wawancara semi
terstruktur, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik
purposive sampling, dan teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi
sumber dan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan: pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini membahas terkait triple helix sebagai strategi kolaborasi
destigmatisasi kampung idiot menjadi desa mandiri di Desa Karangpatihan
Ponorogo. Bentuk-bentuk strategi yang dilakukan dari pemerintah desa yakni
pemberdayaan ekonomi, pemenuhan administrasi kependudukan, bedah rumah dan
pernikahan tunagrahita; dari pihak swasta (donatur) yakni pendanaan programprogram di RHM, pemberian bantuan sosial dan pengobatan gratis; dari pihak
akademik yakni melibatkan mahasiswa dalam penelitian pemberdayaan ekonomi
tunagrahita, sektor wisata dan UMKM, pelatihan dan pendampingan. Kesimpulan
penelitian ini adanya strategi kolaborasi ini, dapat meningkatkan kesejahteraan
sosial dan keberfungsian sosial tunagrahita sehingga terbentuklah desa mandiri.