Show simple item record

dc.contributor.authorNOVITASARI, Manda Ayu
dc.date.accessioned2024-06-19T02:36:12Z
dc.date.available2024-06-19T02:36:12Z
dc.date.issued2024-01-31
dc.identifier.nim172010101059en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121551
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Maret_2024_6en_US
dc.description.abstractKegiatan sedentari merupakan semua kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dengan pengeluaran energi ≤ 1,5 metabolic equivalent (MET). Sebanyak 37,02% warga Indonesia yang bekerja sebagai buruh, karyawan, dan pegawai menghabiskan sekitar 6,7 jam/hari untuk melakukan kegiatan sedentari. Penelitian di Norwegia menyatakan bahwa setiap peningkatan waktu kegiatan sedentari sebanyak satu jam/hari dapat meningkatkan risiko PHNA sebanyak 4%. Perlemakan hati non-alkoholik (PHNA) adalah steatosis makrovesikuler pada 5% hepatosit, tanpa diakibatkan oleh penyebab sekunder seperti alkohol atau obatobatan. Prevalensi PHNA di seluruh dunia mencapai 25%. Kasus PHNA di Timur Tengah terjadi sebanyak 32%, di Eropa terjadi 23%, dan di Afrika terjadi sebanyak 13%. Kasus PHNA di Timur Tengah terjadi sebanyak 32%, di Eropa terjadi 23%, dan di Afrika terjadi sebanyak 13%. Tujuan dari tinjauan sistematis ini yaitu untuk membuktikan bahwa kegiatan sedentari dapat meningkatkan risiko PHNA. Data untuk penelitian ini diambil dari basis data Google Scholar, Springer, ScienceDirect, PubMed, dan Portal Garuda dengan batas 10 tahun terakhir (2012-2022). Langkah awal yaitu menentukan kerangka kerja PICOS kemudian melakukan pencarian berdasarkan kata kunci. Hasil pencarian kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, setelah itu diekstraksi dan disintesis agar dapat menjawab pertanyaan penelitian. Hasil yang didapatkan pada tinjauan sistematis ini yaitu kegiatan sedentari dapat meningkatkan risiko PHNA. Melakukan kegiatan sedentari selama minimal 7 jam/hari secara signifikan dapat meningkatkan risiko PHNA sebanyak 1,99 kali. Kegiatan sedentari juga dapat menyebabkan resistensi insulin pada hati yang kemudian memperkuat DNL. De novo lipogenesis (DNL) akan meningkatkan produksi asam lemak bebas sehingga terjadi akumulasi trigliserida dan menyebabkan PHNA. Faktor risiko penyebab PHNA yang paling banyak disebutkan pada jurnal terinklusi yaitu faktor usia, diikuti oleh faktor risiko lainnya seperti obesitas, status sosioekonomi, gaya hidup yang tidak sehat, dan riwayat sindrom metabolik keluarga.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr.Dina Helianti, M.Kes. dr.Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.F.M., FISQua.en_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectHatien_US
dc.subjectKegiatan Sedentarien_US
dc.subjectPHNAen_US
dc.titleKegiatan Sedentari Meningkatkan Risiko Perlemakan Hati Non-Alkoholik (PHNA): Tinjauan Sistematisen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Dina Helianti, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr.Muhammad Afiful Jauhani, S.H., M.H., Sp.F.M., FISQua.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Maret_2024_6en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 19en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record