Perencanaan Koridor Utama Angkutan Massal Berbasis Jalan DI Kawasan Perkotaan Jember
Abstract
Jember merupakan salah satu daerah pendidikan terbesar di Jawa Timur. Kondisi
tersebut menyebabkan tingginya mobilitas masyarakat di Kabupaten Jember. Akan
tetapi, kondisi tersebut belum didukung dengan sistem transportasi umum yang
baik. Angkutan massal di kabupaten Jember masih banyak dijumpai permasalahan
baik dari segi pelayanan ataupun pelaksanaan (Sulistyono et al., 2017). Untuk
mewujudkan PP Nomor 74, 2014 dalam pasal 15 diperlukan perencanaan angkutan
massal yang optimal seperti menggunakan Bus Rapid Transit (BRT). Perencanaan
BRT dilakukan dengan cara menganalisis pergerakan menggunaan matriks asal
tujuan untuk merencanakan rute angkutan dan mengacu pada
SK.687/AJ.206/DRJ/2002 dalam perencanaan kinerja dan operasional angkutan
serta penentuan tarif. Perencanaan juga meliputi analisis kelayakan investasi yang
mencakup perhitungan NPV, IRR, PP, dan BEP. Dari hasil analisa perencanaan
diperoleh rute terbaik menggunakan skenario 1 dengan 3 koridor yaitu Terminal
Tawangalun-Stasiun Jember, Terminal Arjasa-Stasiun Jember, dan Terminal
Pakusari-Stasiun Jember dengan waktu operasional dari pukul 05:00 WIB-21:00
WIB dengan total armada sebanyak 27 unit dan rata-rata headway selama 6,9 menit.
Kebutuhan tarif/trip skenario 1 yaitu Rp. 5.477,84 pada load factor 70% dan Rp.
7.668,98 pada load factor 50%. Tarif yang ditetapkan sebesar Rp. 4.300,00
membutuhkan subsidi dari pemerintah. Hasil analisa investasi selama 10 tahun
menghasilkan NPV bernilai Rp. 19.922.886.848,05 dan hasil analisis IRR rerata
sebesar 30,39% sehingga investasi dinyatakan layak.. Kemudian diketahui masa
pengembalian modal pada skenario rute 1 dengan rata-rata PP selama 3,1tahun, dan
rerata BEP selama 6,1 tahun.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]