Peran Sinematografi pada Visualisasi Kesedihan Tokoh Kale dalam Film Story of Kale
Abstract
Film merupakan media yang mampu mengekspresikan berbagai emosi manusia. Kesedihan menjadi salah satu emosi yang paling sering ditampilkan dalam film. Penggambaran kesedihan pada film meliputi pengalaman manusia yang menyakitkan, seperti kehilangan, perpisahan, atau kegagalan. Sinematografi menjadi bagian dalam audiovisual yang tidak dapat dilepaskan dalam membentuk visualisasi kesedihan pada film. Penggunaan sinematografi yang tepat dapat memperkuat dan memperdalam visualisasi emosi kesedihan pada film. Story of Kale merupakan salah satu film yang menggunakan sinematografi dalam membangun visualisasi kesedihannya. Penelitian dilakukan guna mendeskripsikan bagaimana peran sinematografi pada visualisasi kesedihan tokoh Kale dalam film Story of Kale.
Tahapan kesedihan manusia secara umum menurut Kubler-Ross meliputi denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (tawar-menawar), depression (depresi), serta acceptance (penerimaan). Analisis framing sinematografi berupa camera angle, jarak kamera, dan pergerakan kamera diperlukan guna mengetahui peran sinematografi pada visualisasi kesedihan tokoh Kale dalam film Story of Kale. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi dan studi dokumentasi. Sumber data terdiri dari sumber data primer (film Story of Kale) dan sumber data sekunder (skripsi, artikel online, atau sumber lain yang berkaitan dengan film Story of Kale). Teknik analisis data menggunakan model komponen analisis yang terdiri dari reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasinya.
Hasil penelitian adalah sinematografi berhasil mendukung visualisasi kesedihan pada tujuh adegan utama kesedihan. Camera angle yang dominan dalam adalah high angle karena memberikan kesan lemah dan terpuruk. Jarak kamera yang dominan adalah medium close up dan medium shot karena dapat secara jelas memperlihatkan perubahan gestur dan eskpresi kesedihan Kale. Pergerakan kamera yang dominan adalah handheld karena dapat menandakan ketidakstabilan emosi Kale yang berada dalam kesedihan. Sinematografi berperan untuk meningkatkan intensitas emosi kesedihan tokoh Kale melalui aspek framing (camera angle, jarak, dan pergerakan kamera). Sinematografi memungkinkan penonton untuk lebih memahami dan merasakan rasa sedih yang dialami tokoh Kale dalam film Story of Kale.