Analisis Faktor Sosiodemografi Yang Mempengaruhi Perilaku Aktivitas Fisik pada Penderita Diabetes Tipe 2 di Kabupaten Jember
Abstract
PERKENI (2019) menyebutkan aktivitas fisik yang kurang merupakan salah satu faktor risiko pada kelompok berat badan berlebih terkait dengan diabetes melitus. Aktivitas fisik yang kurang pada penderita DM juga dapat menyebabkan faktor risiko terjadinya penyakit kronis seperti hipertensi, gagal ginjal, dan penyakit jantung koroner (Nurayati dan Adriani, 2017). Aktivitas fisik tidak hanya berdampak pada pencegahan atau keterlambatan komplikasi diabetes seperti neuropati, retinopati, dan nefropati, tetapi juga berdampak pada perlambatan perkembangan komplikasi yang ada. Aktivitas fisik yang dipenuhi dapat memberikan dampak positif pada aksi insulin, kontrol glikemik dan kelainan metabolisme yang terkait dengan DM Tipe 2 (Sanghamitra dkk., 2019). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan indivitu yaitu faktor predisposisi yang terdiri dari kepercayaan, keyakinan, pendidikan, persepsi, pengetahuan, selain itu juga terdapat faktor pemungkin yang terdiri dari sarana kesehatan, serta faktor penguat yang terdiri dari perilaku dari petugas kesehatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, suku bangsa dan tipe keluarga) yang mempengaruhi perilaku aktivitas fisik di Kabupaten Jember. Desail penelitian menggunakan studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 130 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan esklusi dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner sosiodemografi dan perilaku aktivitas fisik (BPAQ) dengan melakukan sistem door to door ke rumah masing masing responden.
Analisa data menggunakan analisa inferensial. Faktor sosiodemografi yang memiliki signifikansi < 0,05 menunjukkan bahwa faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap perilaku kativitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosiodemografi yang mempengaruhi perilaku aktivitas fisik adalah suku bangsa dengan nilai signifikansi 0,034 dan tipe keluarga dengan nilai signifikansi 0,002 pada ketegori nuclear family dengan hasil model R2 = 0,186. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh adalah usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan. Faktor yang mempengaruhi perilaku aktivitas fisik dari hasil penelitian yang dilakukan dapat digunakan sebagai acuan bagi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan aktivitas fisik pada pasien dengan DM tipe 2
Pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan faktor sosiodemografi yang mempengaruhi perilaku aktivitas fisik. Perlu adanya modifikasi yang sesuai dengan kondisi pasien DM tipe 2. Variabel faktor suku bangsa diharapkan pelayanan kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan sesuai dengan bahasa dan budaya pasien. Variabel tipe keluarga, pelayanan kesehatan dapat memodifikasi memaksimalkan fungsi keluarga pada anggota keluarga yang ada sehingga setiap anggota keluarga dapat menjalankan fungsi keluarga dan perilaku aktivitas fisik dapat berjalan secara baik.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]