Pengembangan Jalur Pedestrian dengan Konsep Walkability City pada Koridor Jalan Suroyo Kota Probolinggo
Abstract
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan
Perencanaan Teknik Jalan bahwa setiap perencanaan teknik jalan perkotaan
memerlukan perhitungan kebutuhan prasarana pejalan kaki dan penyandang cacat.
Hal tersebut membuat perencanaan teknis jalan diperkotaan perlu memperhatikan
kebutuah an pejalan kaki yang walkable yaitu jalur pejalan pejalan kaki yang
memperhatikan kenyamanan dan keamanan dari penggunannya. Namun,
berdasarkan kondisi eksisting saat ini pada salah satu jalan di Kota Probolinggo
memiliki jalur pejalan kaki yang kurang nyaman dan aman bagi pejalan kaki.
Koridor yang menjadi lokasi penelitian yaitu Jalan Suroyo yang memiliki panjang
964 meter dan lebar jalan yaitu 9 meter. Kondisi jalur pejalan kaki pada koridor
memiliki fasilitas pejalan kaki yang kurang lengkap, peletakan fasilitas yang tidak
tersebar secara merata serta kondisinya yang kurang memadai. Berdasarkan
kondisi eksisting tersebut, perlu adanya pengembangan jalur pejalan kaki dengan
konsep Walkability City yang bertujuan untuk menentukan arahan pengembangan
yang tepat pada jalur pejalan kaki di koridor Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Metode analisis pada penelitian ini yaitu pada sasaran pertama
menggunakan analisis Global Walkability Index yang berguna untuk mengetahui
tingkat walkability jalur pejalan kaki pada lokasi penelitian. Pada sasaran kedua
menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui
tingkat kepentingan dan kepuasan pejalan kaki terhadapa fasilitas jalur pejalan kaki.
Pada sasaran terakhir menggunakan analisis deskriptif untuk merumuskan arahan
pengembangan jalur pejalan kaki dengan konsep walkability city berdasarkan
analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Output dari metode analisis yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa nilai walkability index pada koridor berada dalam
kategori "Waiting to walk", menandakan perlunya peningkatan kualitas dan
kuantitas untuk optimalisasi kinerja pada beberapa parameter. Sedangkan hasil
analisis Importance Performance Analysis (IPA), terdapat 8 indikator yang menjadi
prioritas untuk ditingkatkan yaitu: Keberadaan penyebrangan berupa sebidang
(zebra cross); Keberadaan fasilitas penunjang berkebutuhan khusus; Keberadaan
lampu penerangan jalan; Keberadaan pagar pengaman; Keberadaan tempat sampah;
Keberadaan drainase; Keberadaan bolar; dan Keberadaan ramp. Berdasarkan
tersebut maka didapatkan rumusan arahan pengembangan pada jalur pejalan kaki
di koridor Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]