Analisis Pengaruh Variasi Pendingin Minyak Nyamplung dan Oli terhadap Parameter Keausan Pahat High Speed Steel (HSS) pada Proses Bubut
Abstract
Penggunaan cairan pendingin pada proses pemesinan bertujuan untuk menurunkan suhu pada area pemotongan dan mengurangi geram akibat gesekan antara benda kerja dan pahat yang berdampak pada kualitas permukaan produk. Cairan pendingin komersil yang digunakan seperti oli dromus menggunakan bahan mineral, yang tidak dapat diperbaruhi dan berdampak buruk pada lingkungan. Oleh karena itu untuk menangani masalah ini, beberapa penelitian dilakukan untuk menggantikan atau mengkombinasikan cairan pendingin komersil dengan minyak nabati. Pada penelitian ini, dilakukan eksperimen pengaruh dari penggunaan minyak nyamplung sebagai cutting fluid dengan mencampurkan tiga cairan berbeda (minyak nyamplung, oli dromus, dan air) (25%:25%:50%, 20%:30%:50%, dan 30%:20%:50%) dan penggaruh kontribusi parameter pemesinan bubut pada keausan pahat. Pemesinan dilakukan pada baja S45C dengan menggunakan pahat HSS tipe M2. Metode penelitian ini menggunakan metode Taguchi orthogonal array L9(3)^3 dengan 3 faktor (kecepatan putaran spindle, variasi cairan pendingin, dan kedalaman potong). Hasil dari eksperimen ini menunjukkan cairan pendingin komposisi 25%:25%:50% (minyak nyamplung:oli dromus:air) pada 100ml cairan memiliki kontribusi untuk meredakan keausan pada pahat. Berdasarkan nilai rata-rata menunjukkan kontribusi parameter tertinggi ada pada kecepatan putaran spindle sebesar 60,26%, diikuti kedalaman potong dengan 29,14% dan variasi cairan pendingin dengan kontribusi 9,40%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]