Show simple item record

dc.contributor.authorSARI, Yuhanita Tyara
dc.date.accessioned2024-06-12T01:17:21Z
dc.date.available2024-06-12T01:17:21Z
dc.date.issued2024-03-01
dc.identifier.nim182010101059en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121379
dc.description.abstractPola makan tinggi lemak pendorong utama kejadian obesitas dan penyakit kardiometabolik. Penimbunan lemak berlebih menyebabkan peningkatan ROS melalui polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang bermanifestasi terhadap peningkatan serum glutamic oxaloacetic transaminnase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Salah satu upaya untuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT dengan pengaturan nutrisi melalui konsumsi santan kelapa. Hal ini dikarenakan kandungan polifenol pada santan melakukan inhibisi XO serta mentransfer elektron dan hidrogen pada H2O2 sehingga mengganggu pembentukan radikal bebas. MCFA lebih cepat diubah menjadi energi sehingga mengurangi penumpukan trigliserida pada jaringan adiposa dan memiliki efek anti inflamasi. Galaktomanan mengubah kadar SGPT dan SGOT, melalui aktivasi regulasi Nrf2 sehingga terjadi peningkatan kadar antioksidan seperti GSH, GPx, SOD, dan glutathione-reductase (GRx). Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian santan kelapa terhadap kadar SGOT dan SGPT tikus yang diberi HFD, dampak santan kelapa berbagai dosis terhadap kadar SGOT dan SGPT. Jenis penelitian adalah true experimental dengan rancangan posttest control group design. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) berusia 2-3 bulan yang dibagi menjadi 5 kelompok secara acak. Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok kontrol (K) yang tidak diberi perlakuan, kelompok kontrol negatif (Kn) yang diberi High Fat Diet (HFD), kelompok perlakuan satu (P1) yang diberi HFD dan santan sebanyak 2.5 mL/kgBB/hari, kelompok perlakuan dua (P2) yang diberi HFD dan santan sebanyak 5 mL/kgBB/hari, dan kelompok perlakuan tiga (P3) yang diberi HFD dan santan sebanyak 10 mL/kgBB/hari. Penelitian dilakukan selama 45 hari kemudian terminasi dihari ke-46. Pengukuran SGOT dan SGPT menggunakan standarisasi International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory Medicine (IFCC) dengan sampel serum. Kadar SGOT dan SGPT diukur dengan alat fotomoter digital pada panjang gelombang 340nm. Data dari hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji Levene untuk menilai homogenitas dan uji Saphiro-Wilk untuk menilai normalitas, serta dilanjutkan dengan uji parametrik ANOVA dan Post Hoc LSD. Hasil penelitian pada uji ANOVA untuk masing-masing variabel SGOT dan SGPT menunjukkan signifikansi 0,000. Pada uji Post Hoc LSD hasil perbandingan kelompok kontrol (Kn) dengan perlakuan 3 (P3) didapatkan signifikansi SGPT 0,276 dan SGOT 0,707 yang berarti pemberian santan dosis tinggi mampu mencegah peningkatan SGOT SGPT serta mampu menghambat peningkatan kadar SGOT dan SGPTen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Aris Prasetyo, M.Kes. Dosen Pembimbing Anggota : dr. Septa Surya Wahyudi, Sp. Uen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectPemberian Santan Kelapaen_US
dc.subjectKadar SGOTen_US
dc.subjectSGPT Tikus (Rattus norvegicus strain Wistar)en_US
dc.titlePengaruh Pemberian Santan Kelapa terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus (Rattus norvegicus strain Wistar) yang Diberi High Fat Diet (HFD)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteranen_US
dc.identifier.pembimbing1DR.dr.Aris Prasetyo.M,Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr.Septa Surya Wahyudi.Sp.Uen_US
dc.identifier.validatorKacung- 4 April 2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 12en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record