dc.contributor.author | WARDANI, Wahyu Puri Indah | |
dc.date.accessioned | 2024-06-11T03:08:54Z | |
dc.date.available | 2024-06-11T03:08:54Z | |
dc.date.issued | 2024-05-14 | |
dc.identifier.nim | 201510102034 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121300 | |
dc.description.abstract | Kulit kopi merupakan limbah hasil pertanian yang berasal dari industri pengolahan kopi. Limbah kulit kopi tersebut dapat dimanfaatkan, salah satunya dengan melakukan bioteknologi fermentasi pakan pada limbah kulit kopi dengan penambahan MOL cairan rumen sapi Simental sebagai starter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma, dan nilai pH dari limbah kulit kopi setelah difermentasi menggunakan 4 perlakuan sebagai berikut P0 : 5 kg Limbah Kulit kopi (Kontrol), P1 : P0 + Dedak Padi 10% + Molases 3% + MOL rumen sapi 125 ml, P2 : P0 + Dedak Padi 10% + Molases 3% + MOL rumen sapi 175 ml, P3 : P0 + Dedak Padi 10% + Molases 3% + MOL rumen sapi 225 ml, dengan lama fermentasi 14 dan 21 hari, kemudian di uji organoleptik menggunakan 20 panelis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, apabila terdapat hasil berpengaruh nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukan fermentasi 14 hari dengan pemberian jumlah MOL berbeda menunjukan hasil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji organoleptik hasil terbaik untuk uji warna dan aroma ditunjukan pada perlakuan P3 jumlah (225 ml) pemberian MOL terbanyak dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan pada uji tekstur hasil terbaik diperoleh pada P0 jumlah (0 ml). Pada uji pH hasil yang didapatkan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, sedangkan fermentasi 21 hari dengan pemberian jumlah MOL yang berbeda menunjukan hasil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji organoleptik dengan hasil uji warna dan aroma ditunjukan pada P3 dengan jumlah pemberian MOL terbanyak dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan pada uji tekstur hasil terbaik diperoleh pada P0, untuk nilai pH terbaik terdapat pada P3 dengan hasil pH terendah 4,5. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu bahwa perlakuan terbaik terdapat pada P3 dan lama fermentasi 21 hari. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.P. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Mikroorganisme Lokal | en_US |
dc.subject | Kulit Kopi | en_US |
dc.subject | Organoleptik | en_US |
dc.subject | pH | en_US |
dc.title | Pengaruh Penambahan Mikroorganisme Lokal (MOL) Rumen Sapi sebagai Starter terhadap Kualitas Organoleptik dan Nilai pH Limbah Kulit Kopi Fermentasi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Peternakan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. AGR. Roni Yulianto S.Pt., M.P | en_US |
dc.identifier.validator | repo_Ratna_Juni_2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 11 | en_US |