Rekomendasi Pengembangan Kawasan Stasiun Blitar Sebagai Simpul Kegiatan Melalui Pendekatan Transit Oriented Development (Tod)
Abstract
dikembangkan menjadi sarana transportasi dan sentra perdagangan kecil. Kawasan di sekitar Stasiun Blitar memiliki kegiatan yang heterogen, terutama untuk perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan, dan pariwisata yang berdampak pada peningkatan kebutuhan akan transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi. Salah satu cara untuk mengintegrasikan penggunaan lahan berbasis transit adalah melalui penerapan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Blitar. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi pengembangan dengan mempertimbangkan kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Blitar. Metode AHP dan IPA digunakan untuk menentukan prioritas pengembangan. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Blitar didapatkan nilai kesesuaian 20,3% dan ketidaksesuaian 79,7%. Prioritas pengembangan kawasan Stasiun Blitar lebih difokuskan pada non-residential, fasilitas penyeberangan, kondisi jalur pejalan kaki, ketersediaan jalur pejalan kaki, dan kepadatan bangunan. Rekomendasi pengembangan didasarkan dari hasil kesesuaian, prioritas pengembangan, dan kriteria pengembangan TOD.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]