Show simple item record

dc.contributor.authorPANGESTU, Amelia Dwi
dc.date.accessioned2024-06-07T07:19:56Z
dc.date.available2024-06-07T07:19:56Z
dc.date.issued2024-03-28
dc.identifier.nim201510601001en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121186
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 7 Juni 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractCengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan dari 16 komoditas prioritas subsektor perkebunan yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 0,21% terhadap nilai ekspor perkebunan. Indonesia merupakan negara penghasil terbesar cengkeh yang menempati posisi pertama di dunia dengan luas areal dan produksi lebih unggul jika dibandingkan negara produsen lainnya, seperti Madagaskar, Tanzania, dan Komoro. Sehingga pada tahun 2019-2020, Indonesia berhasil sebagai negara eksportir pertama di dunia menggeser posisi Madagaskar. Adanya permintaan yang tinggi terhadap cengkeh menjadi peluang Indonesia untuk menguasai pasar cengkeh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, struktur pasar, dan sensitivitas ekspor cengkeh Indonesia dibandingkan dengan negara pesaingnya di pasar internasional. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari empat negara produsen utama cengkeh dunia yaitu Indonesia, Madagaskar, Tanzania, dan Komoro yang dibandingkan di negara tujuan yang sama seperti India, Singapura, Uni Emirat Arab, Pakistan selama periode 2013-2022. Daya saing diukur dengan Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Competitiveness Index (ECI), dan Export Product Dynamics (EPD). Metode Concentration Ratio (CR4) untuk mengetahui struktur pasar yang terbentuk, dan analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui kepekaan terhadap perubahan harga cengkeh dunia sebesar 15%, 28%, dan 35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang kuat terhadap komoditas cengkeh dengan rata-rata nilai RCA terendah dibandingkan dengan negara pesaing di empat negara tujuan ekspornya pada kurun waktu 2013-2022. Indonesia juga memiliki keunggulan kompetitif yang cenderung meningkat dengan rata-rata nilai ECI tertinggi kedua setelah Tanzania sebesar 1,43. Sedangkan, pasar yang potensial untuk dikembangkan oleh Indonesia yaitu pasar India, Uni Emirat Arab, dan Pakistan dikarenakan berada di posisi rising star atau pasar ideal, (2) Struktur pasar ekspor cengkeh di pasar internasional berbentuk pasar oligopoli dengan rata-rata nilai CR4 sebesar 59,53% yang dipegang oleh empat negara produsen utama cengkeh dunia yaitu Indonesia, Madagaskar, Tanzania, dan Komoro, dan (3) Apabila terjadi perubahan kenaikan harga cengkeh sebesar 15% dan 35%, maka cenderung meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif dan posisi pasar cengkeh Indonesia di pasar internasional. Sedangkan, apabila terjadi penurunan harga cengkeh sebesar 15%, dan 28%, maka cenderung menurunkan keunggulan komparatif dan kompetitif, dan posisi pasar cengkeh yang cenderung stabil berada di pasar oligopoli.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKomoditas Cengkehen_US
dc.subjectDaya Saingen_US
dc.subjectStruktur Pasaren_US
dc.subjectSensitivitasen_US
dc.titleDaya Saing Ekspor Cengkeh Indonesia Terhadap Negara Pesaing di Pasar Internasionalen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir.Soetriono, M.P.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 06en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record