Show simple item record

dc.contributor.authorNURHUSNA, Rifqi
dc.date.accessioned2024-06-06T06:30:40Z
dc.date.available2024-06-06T06:30:40Z
dc.date.issued2024-04-04
dc.identifier.nim201510101011en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121133
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 6 Juni 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractKacang hijau (Vigna radiata L.) adalah tanaman yang tergolong dalam suku leguminosae (kacang-kacangan). Kacang hijau menduduki urutan ketiga setelah kedelai dan kacang tanah sebagai tanaman kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kebutuhan kacang hijau di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 350.000 ton, hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan kacang hijau nasional sebesar 234,718 ton. Kebutuhan kacang hijau yang belum dapat terpenuhi tersebut disebabkan oleh rendahnya produksi dan nilai produktivitas kacang hijau. Rata-rata produktivitas kacang hijau nasional pada tahun 2015-2018 tergolong rendah yaitu sebesar 1,167 ton/ha, sedangkan untuk potensi hasil kacang hijau varietas-varietas unggul yang baik yaitu 2,32 ton/ha. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya produksi kacang hijau diantaranya yaitu kesuburan tanah yang menurun dan teknik budidaya yang kurang tepat. Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan teknik budidaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. PGPR merupakan agen hayati yang berada di sekitar perakaran tanaman (rhizosfer) dan tergolong sebagai mikroba yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Aktivitas PGPR memiliki pengaruh yang positif bagi tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, PGPR berperan dalam memobilisasi penyerapan unsur hara oleh tanaman. Selain itu juga berperan dalam fiksasi nitrogen bebas menjadi amonia yang dapat diserap oleh tanaman karena mengandung bakteri Rhizobium sp. Sedangkan secara tidak langsung, peran PGPR yaitu menghasilkan senyawa antibiotik yang dapat mengurangi aktivitas patogen yang merugikan tanaman. Komposisi media tanam mempengaruhi sifat fisik tanah yang mencakup struktur, tekstur, porositas, volume dan jumlah bahan organik yang terkandung di dalamnya. Penggunaan media tanam berupa tanah yang memiliki sifat fisik kurang baik seperti tanah yang mengalami pemadatan belum mencukupi dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan tanaman karena menyebabkan sistem perakaran tidak berkembang dengan baik sehingga penyerapan air dan unsur hara tidak maksimal. Penambahan bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah yang padat menjadi lebih gembur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 faktor, 3 kali ulangan dan terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan total 48 unit percobaan. Faktor pertama adalah konsentrasi PGPR (P) dengan 4 taraf yaitu tanpa PGPR (P0), konsentrasi 5 ml/liter (P1), konsentrasi 10 ml/l (P2), konsentrasi 15 ml/liter (P3), sedangkan faktor kedua adalah komposisi media tanam dengan 4 taraf yaitu 100% tanah (M0), tanah 75% : kompos 25% (M1), tanah 50% : kompos 50% (M2), dan tanah 25% : kompos 75% (M3). Parameter pertumbuhan dan hasil tanaman yang diamati antara lain yaitu tinggi tanaman, indeks klorofil daun, kerapatan stomata, berat segar akar, berat segar tajuk, berat segar total, berat kering akar, berat kering tajuk, berat kering total, jumlah polong, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan potensi produksi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan apabila pengaruhnya berbeda nyata (F-hit > F-Tabel) dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf α = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interaksi perlakuan konsentrasi PGPR 15 ml/liter dan komposisi media tanam tanah 75% : kompos 25% (P3M1) memberikan pengaruh terbaik pada variabel tinggi tanaman, berat kering tajuk, berat kering total dan bobot 100 biji. Faktor tunggal perlakuan konsentrasi PGPR 15 ml/liter memberikan pengaruh terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman, berat kering akar, berat kering tajuk, berat kering total dan bobot 100 biji. Faktor tunggal perlakuan komposisi media tanam tanah 75% : kompos 25% memberikan pengaruh terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman, indeks klorofil daun, kerapatan stomata, berat kering tajuk, berat kering total, jumlah polong, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, dan potensi produksien_US
dc.description.sponsorship1. Dr.Ir.Denna Eriani Munandar, MP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPGPRen_US
dc.subjectKomposisi Media Tanamen_US
dc.subjectTanaman Kacang Hijauen_US
dc.titlePengaruh Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Ir.Denna Eriani Munandar, MP.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record