Show simple item record

dc.contributor.authorWULANDARI, Putri Mustika
dc.date.accessioned2024-06-04T12:44:03Z
dc.date.available2024-06-04T12:44:03Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.nim171510501113en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120950
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 4 Juni 2024en_US
dc.description.abstractJeruk (Citrus sp.) merupakan komoditas buah unggulan di Indonesia. Kebutuhan konsumsi jeruk di prediksi akan meningkat pada tahun 2019-2022. Hal tersebut menyebabkan budidaya jeruk memiliki prospek yang bagus bagi petani, namun budidaya tanaman jeruk tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi produksi seperti serangan hama. Salah satu hama utama pada pertanaman jeruk adalah ulat pengorok daun jeruk (Phyllocnistis citrella). Larva P. citrella menyerang daun muda sehingga tidak dapat berfotosintesis dengan sempurna. Serangan berat dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan tanaman, dan dapat mempengaruhi produksi. Pengendalian P. citrella pada umumnya dilakukan dengan penyemprotan pestisida. Penggunaan pestisida yang berlebihan akan berdampak negatif pada lingkungan sehingga perlu pengendalian alternatif seperti meminimalisir penggunaan insektisida dan memanfaatkan serangga parasitoid pada lahan budidaya. Budidaya tanaman jeruk di Agrotechnopark Universitas Jember dilakukan dengan menanam jeruk keprok, pamelo, dan lemon dalam satu lahan. Sedangkan budidaya jeruk di Karangploso Kabupaten Malang dilakukan secara monokultur pada lahan yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan populasi ngengat P. citrella pada lahan jeruk di Karangploso Kab. Malang lebih tinggi daripada lahan jeruk di Agrotechnopark Universitas Jember, Keragaman genus parasitoid pada Karangploso lebih tinggi daripada Agrotechnopark, ditemukan 6 genus parasitoid pada lahan Karangploso dan 5 genus pada lahan Agrotechnopark. Populasi parasitoid tertinggi pada ketiga jenis jeruk di Karangploso ditunjukkan oleh genus Cirrospilus, sedangkan parasitoid tertinggi dari ketiga jenis jeruk di Agrotechnopark ditunjukkan oleh genus Cirrospilus dan Closterocerus. Parasitasi tanaman keprok di Karangploso lebih tinggi daripada lahan Agrotechnopark, sedangkan parasitasi pada lemon dan pamelo di Agrotechnopark lebih tinggi daripada di Karangploso. Parasitasi tertinggi dari ketiga jenis jeruk di Karangploso ditunjukkan oleh Cirrospilus dan parasitasi terendah ditunjukkan oleh Quadrastichus. Sedangkan parasitasi tertinggi di Agrotechnopark ditunjukkan oleh Cirrospilus dan Closterocerus serta parasitasi terendah ditunjukkan oleh Pediobiusen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPhyllocnistis citrellaen_US
dc.subjectCitrus spen_US
dc.subjectTANAMAN JERUKen_US
dc.subjectPENGOROK DAUNen_US
dc.titleKeragaman Parasitoid Pengorok Daun (Phyllocnistis citrella) pada Tanaman Jeruk (Citrus sp.) di Agrotechnopark Universitas Jember dan Lahan Jeruk di Kabupaten Malangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.pembimbing1Hari Purnomoen_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record