| dc.description.abstract | Kabupaten Banyuwangi memiliki 31 destinasi wisata pantai, salah satunya adalah Pantai Cemara yang merupakan kawasan konservasi penyu dan mangrove. Pengembangan Pantai Cemara yang awalnya untuk tujuan konservasi dan pengurangan abrasi kemudian menjadi kawasan wisata turut memberikan dampak terhadap masyarakat setempat, baik dari segi ekonomi, sosial, biofisik, dan budaya. Dalam pengelolaannya, pengembangan ekowisata Pantai Cemara melibatkan sejumlah stakeholders yaitu kelompok nelayan KUB Pantai Rejo, KKP Provinsi Jawa Timur, Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Banyuwangi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, dan Politeknik Negeri Banyuwangi. Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan penelitian dengan tujuan (1) untuk mengetahui pengelolaan ekowisata Pantai Cemara, (2) untuk mengetahui partisipasi stakeholders dalam pengembangan ekowisata Pantai Cemara, serta (3) utnuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dalam pengembangan ekowisata Pantai Cemara.
Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) yakni di Pantai Cemara, Desa Pakis, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Penentuan informan baik informan kunci maupun informan pendukung ditentukan secara sengaja (purposive) yakni ketua kelompok nelayan KUB Pantai Rejo, Kasi Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, serta Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan analisis model Miles and Huberman dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pengelolaan ekowisata Pantai Cemara dilakukan oleh sejumlah stakeholders, yaitu dari pihak masyarakat terdapat kelompok nelayan KUB Pantai Rejo; dari pihak pemerintah terdapat KKP Provinsi Jawa Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi; dari pihak swasta terdapat Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Politeknik Negeri Banyuwangi. (2) Partisipasi masyarakat yakni kelompok organisasi yang mengelola Pantai cemara meliputi penanaman pohon cemara, menjaga kebersihan dan keamanan, serta mendirikan warung-warung di area pesisir. Partisipasi pihak pemerintah yakni KKP Provinsi Jawa Timur, Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Banyuwangi, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi meliputi survey lokasi, memberikan pendampingan budidaya cemara, monitoring dan evaluasi. Partisipasi pihak swasta yakni Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi dan Politeknik Negeri Banyuwangi meliputi pemberian bantuan materiil, memberikan pelatihan dan penyuluhan, bertanggungjawab terhadap bantuan yang diberikan, serta melakukan musyawarah. (3) Dampak yang ditimbulkan a) segi ekonomi, pendapatan tambahan seperti penjualan tiket selain dari penghasilan nelayan, pembukaan warung-warung di pesisir Pantai Cemara, dan adanya UMKM hasil mangrove. b) segi sosial, kerukunan antar masyarakat pesisir semakin erat setelah adanya ekowisata dan pengurus Pantai Cemara semakin berkembang. c) segi budaya, adanya ritual Petik Laut oleh masyarakat pesisir Pantai Cemara setiap satu tahun sekali pada hari Rabu Wekasan. d) segi biofisik (biotik), yakni adanya penangkaran penyu, hutan mangrove, hutan pohon cemara, dan terhindar dari badai dan abrasi pantai. e) segi fisik (abiotik), yakni adanya pembangunan sarana dan prasarana yang dibantu oleh stakeholders. | en_US |
