Pendugaan Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Schlumberger DI Desa Plalangan Kecamatan Kalisat Jember
Abstract
Jenis penelitian yang digunakan merupakan deskriptif kuantitatif dengan
desain penelitian yang digunakan adalah survei lapangan secara langsung dan tahap
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan warga sekitar, akuisisi
data dilakukan secara eksperimen di lapangan menggunakan metode geolistrik
resistivitas konfigurasi wenner-schlumberger untuk mendapatkan data primer yang
berupa data hasil pengukuran di lapangan serta mengumpulkan studi literatur yang
relevan untuk mendapatkan data sekunder. Pengambilan data dilakukan sebanyak
5 lintasan dengan panjang tiap lintasan 60 m, jarak antar lintasan 5 m dan spasi
antar elektroda 4 m. Setiap lintasan terdapat 16 titik pengukuran dengan 5 kali
pengulangan. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan software
Res2dinv untuk pemodelan 2 dimensi dan software Voxler untuk pemodelan 3
dimensi. Penentuan batuan penyusun bawah permukaan dapat dilakukan dengan
mengkorelasikan dengan Tabel 2.1 nilai resistivitas batuan, data geologi dan juga
penelitian yang relevan.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, kedalaman lapisan air tanah
yang terdeteksi pada lintasan 1 kedalaman 1 m sampai 8 m di titik pengukuran 25
m sampai 35 m dengan nilai resistivitas 4.05 Ωm – 16.3 Ωm. Lintasan 2 pada
kedalaman 1 m sampai 13.8 m di titik pengukuran 25 m sampai 54 m dengan nilai
resistivitas 9.83 Ωm – 32.6 Ωm. Lintasan 3 pada kedalaman 1 m sampai 7.95 m di
titik pengukuran 32 m sampai 55 m dengan nilai resistivitas 8.27 Ωm – 28.2 Ωm.
Lintasan 4 pada kedalaman 1 m sampai 3.10 m di titik pengukuran 6 m sampai 9 m
dan pada kedalaman 1 m sampai 5 m di titik pengukuran dan 17 m sampai 54 m
dengan nilai resistivitas 4.78 Ωm – 16.1 Ωm. Lintasan 5 pada kedalaman 1 m
sampai 3 m di titik pengukuran 5 m sampai 16 m dan pada kedalaman 1 m sampai
13.8 m di titik pengukuran dan 33 m sampai 54 m dengan nilai resistivitas 6.05 Ωm
– 25.7 Ωm.
Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa potensi air tanah
cukup banyak ditemukan pada lintasan 5 diduga mengandung material air tanah
yang dapat dijadikan sebagai solusi alternatif ketersedian sumber air bersih. Hal ini
ditinjau dari kepekatan warna biru yang dihasilkan melalui interpretasi data. Selain
itu hal ini juga didukung dengan kondisi daerah penelitian, dimana lintasan 5 berada
di dekat sumur warga yang kemungkinan terdapat kumpulan akuifer di bawah
permukaan tanah. Struktur litologi bawah permukaan tiap lintasan berbeda-beda
terdiri atas material air tanah, batu pasir, lempung, tanah lanau pasiran, kerikil,
pasir, dan kerikil kering. Daerah penelitian didapatkan klasifikasi tanah jenis typic
Eutrudepts yang mengandung jenis batuan sedimen seperti batu pasir dengan
tekstur tanah lempung dan lempung pasiran (lanauan) dan mengandung jenis tanah
jenis typic Edipsamments dimana tanah ini memiliki tekstur yang bervariasi
umumnya mengandung pasir dan kerikil.