Pengaruh Dosis Pupuk Mikoriza dan Pupuk BRE4 terhadap Pertumbuhan Tanaman Terong (Solanum melongena L.) serta Pemanfaatannya sebagai Booklet
Abstract
Terong (Solanum melongena L.) merupakan sayuran yang terus diproduksi di Indonesia karena tingginya permintaan konsumen. Akan tetapi, produksi tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah konsumsi terong per kapita. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan produktif. Petani sering menggunakan pupuk anorganik yang merusak tanah dan menyebabkan kurangnya asupan unsur hara oleh tanaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas tanah ini adalah dengan menggunakan pupuk hayati mikoriza. Saat ini mikoriza diketahui berasosiasi dengan beberapa bakteri, salah satunya adalah Pseudomonas diminuta yang terkandung dalam pupuk BRE4. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati mikoriza dan BRE4 yang optimal pada tanaman terong. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan RAK yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk mikoriza (m) dan faktor kedua adalah pupuk BRE4 (b). Dosis pemupukan mikoriza dan BRE4 secara statistik menunjukkan hasil yang beragam terhadap pertumbuhan tanaman terong. Kombinasi dosis pupuk BRE4 10 L/ha dan tanpa mikoriza optimal untuk pertumbuhan jumlah daun, luas daun, tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah buah. Kombinasi mikoriza 15 g dengan BRE4 15 L/ha optimal untuk bobot buah, bobot kering tanaman, dan derajat infeksi mikoriza. Kombinasi mikoriza 10 g dengan BRE4 10 L/ha optimal untuk pertumbuhan jumlah bunga.