dc.description.abstract | Pengambilan data berupa daftar nama dan jenis kelamin siswa kelas VII A
dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2013. Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal
4 Februari 2013 sampai dengan 13 Februari 2013 di SMP 1 Islam Jember. Subyek di
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2
siklus, pada siklus I dan II diadakan 2 kali pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk
melakukan tes akhir. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena
penelitian ini dilakukan setelah diadakan observasi terhadap hasil belajar siswa yang
menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak mencapai KKM sehingga diperlukan
metode pembelajaran yang sesuai dengan masalah tersebut. Pengumpulan data pada
penelitian ini adalah menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan
tes. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: (1) penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC pokok bahasan irisan dan gabungan dua
himpunan; (2) aktivitas belajar siswa; (3) aktivitas guru; dan (4) ketuntasan belajar.
Penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif
tipe CIRC pada pokok bahasan irisan dan gabungan dua himpunan berjalan dengan
lancar dari pembelajaran 1 sampai dengan 4. Pembelajaran ini berhasil meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
Dari analisis ketuntasan hasil belajar, penerapan pembelajaran kooperatif tipe
CIRC ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada
siklus I dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 26,67%. Siswa yang tidak tuntas
sebanyak 22 siswa, sehingga pada siklus I belum mencapai ketuntasan secara
klasikal. Hal ini terjadi karena pada siklus I terdapat banyak kesalahan yang
dilakukan oleh siswa dan guru. Pada siklus II persentase ketuntasan sebesar 86,67%
x
sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 26 siswa.
Selain dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, penerapan
pembelajaran kooperatif tipe CIRC juga dapat meningkatkan aktivitas guru. Pada
siklus I pembelajaran 1 aktivitas guru yaitu sebesar 83,33%; pada pembelajaran 2
aktivitas guru mencapai 91,67%. Pada siklus II pembelajaran 3 aktivitas guru
mencapai 95,83%; akan tetapi pada pembelajaran 4 aktivitas guru menurun menjadi
87,5%. Menurunnya aktivitas guru tidak mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
siswa. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang meningkat dari
siklus I sampai dengan siklus II. | en_US |