• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Perbandingan Total Moisture dan Ash Content antara Batubara Insitu dan di Stockpile Menggunakan Metode ASTM

    Thumbnail
    View/Open
    Valentino Rossi J_201910901002.pdf (1.339Mb)
    Date
    2024-01-09
    Author
    JUNIOR, Valentino Rossi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kontrol kualitas memliki fungsi sebagai tahap akhir dalam menjamin kualitas batubara untuk konsumen sesuai dengan spesifikasi yang telah mencapai kesepakatan. Namun seringkali terdapat perbedaan antara parameter batubara pada saat di insitu dan di stockpile sehingga tidak sesuai dengan kontak jual beli batubara dan dapat mengakibatkan terjadinya reject oleh konsumen. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui perubahan nilai ash content dan total moisture batubara di insitu seam C, BU, B penambangan dan stockpile dan agar mengetahui mengapa perubahan nilai total moisture dan ash content dapat terjadi serta agar mengetahui selisih perubahan yang terjadi. Dengan mengendalikan kualitas batubara, produsen dan konsumen dapat memastikan bahwa batubara yang diperoleh memenuhi persyaratan yang diinginkan dan sesuai kontrak jual beli batubara. Metode yang digunakan adalah ASTM (American Society for Testing and Materials) merupakan sebuah organisasi internasional yang menerbitkan suatu metode teknis untuk berbagai industri, termasuk industri batubara. Standar ASTM yakni metode untuk analisa material batubara yang digunakan untuk mengetahui kualitas dan nilai parameter batubara. Parameter yang diuji adalah total moisture dan ash content dengan cara melakukan berbagai kegiatan seperti sampling, preparasi dan analisa laboratorium. Metode sampling yang digunakan adalah channel sampling pada front penambangan dan grab sampling pada stockpile. Sampel yang didapatkan tersebut kemudian dilakukan proses preparasi atau sebuah kegiatan yang digunakan untuk menyiapkan sampel agar layak masuk ke dalam laboratorium. Proses preparasi mencakup kegiatan crushing, dividing, drying sheet, equalize dan milling. Setelah proses preparasi selesai dilajutkan proses analisa laboratorium untuk mengetahui kandungan total moisture dan ash content dalam batubara. Hasil dari analisa laboratorium tersebut akan dibandingkan berdasarkan tempat batubara tersebut diambil yakni di insitu dan di stockpile dan dibandingkan apakah ada perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan ash content mengalami kenaikan cukup besar yakni pada insitu seam C sebesar 3,65% dan stockpile 7,82%; insitu seam BU sebesar 4,37% dan di stockpile sebesar 8,20%; insitu seam B sebesar 3,33% di stockpile sebesar 10,75%. Sedangkan total moisture mengalami kenaikan nilai yang tidak terlalu besar yakni pada insitu seam C sebesar 33,85% dan di stockpile sebesar 34,48%; insitu seam BU sebesar 33,08% dan di stockpile sebesar 34,19%; insitu seam B sebesar 31,26% dan di stockpile sebesar 34,89%. Hasil penelitian menunjukkan nilai kalori mengalami persentase penurunan -2% hingga -6% dikarenakan kenaikan total moisture pada saat dipindahkan di stockpile. Perubahan nilai total moisture akan berpengaruh pada nilai kalori batubara karena semakin tinggi total moisture dalam batubara, maka nilai kalori batubara tersebut akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian panas yang dihasilkan dari pembakaran batubara akan digunakan untuk menguapkan air yang terkandung di dalam batubara. Semakin tinggi ash content maka akan semakin rendah kalori batubara. Hal ini disebabkan karena abu adalah komponen batubara yang tidak terbakar dan tertinggal setelah pembakaran sehingga kalor atau panas berkurang pada suatu pembakaran. Penyebab perubahan nilai parameter TM pada seam C, BU dan B yakni dikarenakan curah hujan, banyaknya genangan serta tidak menggunakan metode FIFO. Sedangkan kenaikan ash content diakibatkan oleh material lain selain batubara yang ikut terangkut, alat gali muat yang kurang bersih serta debu pertambangan. Upaya untuk mengurangi kenaikan TM yakni dengan cara membuat saluran paritan tambahan, menggunakan metode pembongkaran FIFO serta serta menimbun sedikit genangan pada area seam B dengan material tanah dari disposal. Sedangkan untuk mengurangi kenaikan ash content yakni dengan cara menambahkan aktifitas penyiraman dengan water truck, membersihkan alat gali muat sebelum digunakan dan ditekankan pada operator excavator agar selalu selektif pada saat coal getting untuk menghindari masuknya kontaminan maupun material pengotor.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120710
    Collections
    • UT-Faculty of Engineering [4317]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository