Perbandingan Kadar Kreatinin Urin antara Pekerja Pertanian dan Pekerja Non Pertanian di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember
Abstract
Kecamatan Wuluhan merupakan salah satu pusat pertanian di Jember. Dalam merawat dan menjaga agar panen membuahkan hasil yang baik, pekerja pertanian menggunakan pestisida untuk mengendalikan berbagai jenis hama dan hal mengganggu lainnya. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran dapat menyebabkan keracunan, salah satunya menyebabkan efek nefrotoksik. Adanya gangguan pada fungsi kerja ginjal dapat diketahui dengan mengukur bahan sisa metabolisme tubuh yang di ekskresikan oleh tubuh melalui urin, salah satunya yaitu kreatinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kadar kreatinin urin antara pekerja pertanian dan pekerja pertanian di Kecamatan Wuluhan.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 - April 2023 di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Data yang digunakan adalah data primer. Data masa kerja, frekuensi, dan lama paparan pestisida didapatkan dari wawancara terstuktur menggunakan kuesioner paparan pestisida, sedangkan data kadar kreatinin urin didapatkan dengan pengambilan urin porsi tengah dan dilakukan pemeriksaan dengan metode Jaffe-Reaction. Analisis data dilakukan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS). Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk mengetahui gambaran karakteristik subjek penelitian dan analisis bivariat menggunakan Independent T-Test untuk mengetahui perbedaan dari variabel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 60 subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki yang terdiri atas pekerja pertanian dan pekerja non pertanian. Mayoritas subjek pekerja pertanian memiliki masa kerja >10 tahun (83,3%), frekuensi penggunaan pestisida 4-6 kali/bulan (46,7%), dan lama paparan pestisida 1-3 jam tiap kali menggunakan pestisida (66,7%). Kadar kreatinin urin pada subjek pekerja pertanian memiliki rata-rata 107,0367 mg/dL dan kadar kreatinin urin pada subjek non pertanian memiliki rata-rata sebesar 122,4267 mg/dL. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar kreatinin urin antara pekerja pertanian dan pekerja non pertanian (p-value = 0,352).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar kreatinin urin antara pekerja pertanian dan pekerja non pertanian di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kadar kreatinin urin.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]