Prevalensi dan Distribusi Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) pada Anak Kelas 4-6 SD Negeri Candijati 01 Kecamatan Arjasa Jember
Abstract
Stomatitis aftosa rekuren (SAR), atau lebih dikenal sebagai sariawan, adalah penyakit jaringan lunak rongga mulut yang paling umum dan mempengaruhi 5 hingga 66% populasi dunia. SAR sering kali dimulai pada masa anak-anak dan kelompok usia 10 – 14 tahun memiliki proporsi SAR tertinggi pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi serta distribusi SAR menurut jenis kelamin dan usia, karakteristik klinis, lokasi ulser, serta faktor predisposisi pada siswa kelas 4 – 6 SD Negeri Candijati 01 Arjasa Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu subjek melakukan pemeriksaan rongga mulut dan pengisian kuesioner. Prevalensi SAR didapatkan sebesar 20,25% yaitu 16 dari 79 siswa. Distribusi SAR berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa perempuan lebih tinggi, yaitu 11,39%, sedangkan berdasarkan usia didapatkan usia 11 tahun menjadi usia yang paling banyak menderita SAR, yaitu 10,13% dari total keseluruhan. Distribusi berdasarkan karakteristik klinis didapatkan seluruh subjek memiliki SAR dengan klasifikasi minor. Distribusi berdasarkan lokasi didapatkan bahwa mukosa labial dan lidah merupakan lokasi yang paling sering mengalami SAR dengan persentase yang sama yaitu 31,25%. Distribusi SAR berdasarkan faktor predisposisi didapatkan faktor trauma menjadi faktor yang paling tinggi sebesar 68,75%. Prevalensi SAR sebesar 20,25% dan distribusi SAR paling besar terdapat pada jenis kelamin perempuan, usia 11 tahun, karakteristik klinik minor, berada di lokasi mukosa labial dan lidah, serta faktor trauma menjadi faktor predisposisi paling tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]