Show simple item record

dc.contributor.authorDHARMAYANTI, Afrila Rizqi
dc.date.accessioned2024-05-11T23:00:29Z
dc.date.available2024-05-11T23:00:29Z
dc.date.issued2023-06-16
dc.identifier.nim190210204010en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120484
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_november_2023_10 Finalisasi unggah file repositori tanggal 7 Mei 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractProses penanaman karakter dapat diperoleh melalui satuan pendidikan. Pemerintah menerapkan penanaman karakter di satuan pendidikan melalui kurikulum 2013 dengan mengintegrasikan 18 nilai-nilai pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional pada proses pembelajaran. Nilai pendidikan karakter tersebut diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Faktor penunjang pembentukan karakter juga dapat diperoleh melalui nilai dan budaya yang bersumber dari kearifan lokal. Proses pembentukan karakter berbasis kearifan lokal salah satunya dapat melalui cerita rakyat berjudul “Cerita Rakyat dari Tengger” karya Wiratmoko. Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dan kearifan lokal, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai alternatif materi ajar keterampilan menyimak khususnya untuk peserta didik kelas V SD. Berdasarkan pernyataan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa sajakah nilai-nilai pendidikan karakter dan kearifan lokal yang terdapat dalam Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko serta pemanfaatannya sebagai alternatif materi ajar keterampilan menyimak kelas V SD? Rancangan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas: (1) pengumpulan data; (2) reduksi data; (3) penyajian data; dan (4) penarikan kesimpulan. Hasil dan pembahasan dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Cerita Rakyat dari Tengger meliputi: (1) religius; (2) jujur; (3) disiplin; (4) toleransi; (5) kreatif; (6) kerja keras; (7) demokratis; (8) rasa ingin tahu; (9) bersahabat/ komunikatif; (10) cinta damai; (11) peduli sosial; dan (12) tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter tersebut ditunjukkan melalui kata, kalimat, dialog, paragraf, peristiwa, dan tindakan yang terdapat pada Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko. Kearifan lokal yang terdapat dalam Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko meliputi bahasa, tradisi, keyakinan, nama suku, masyarakat suku Tengger, dan tempat peninggalan. Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko juga mengandung 6 dimensi kearifan lokal yang meliputi: (1) dimensi pengetahuan lokal; (2) nilai lokal; (3) keterampilan lokal; (4) sumber daya lokal; (5) pengambilan keputusan lokal; dan (6) solidaritas kelompok lokal. Dimensi kearifan lokal ditunjukkan melalui kata, kalimat, dialog, paragraf, peristiwa, dan tindakan pada Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko. Pemanfaatan Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko dapat dijadikan alternatif materi ajar Bahasa Indonesia berupa audio rekaman melalui kegiatan menyimak yang sesuai dengan KD 3.8 yaitu menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi. KD 4.8 menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi. Peserta didik dapat melakukan kegiatan menyimak intensif dengan cara mendengarkan audio rekaman yang berisikan tentang Cerita Rakyat dari Tengger dengan cermat. Saran dari penelitian ini adalah materi ajar menyimak melalui audio rekaman hanya berasal dari buku Cerita Rakyat dari Tengger karya Wiratmoko saja, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari kearifan lokal suku Tengger lainnya agar memiliki wawasan, pengetahuan, dan mampu mengambil nilai moral yang terkadung di dalamnya. Guru dapat memanfaatkan cerita rakyat dari daerah setempat sebagai materi ajar agar peserta didik mampu mengetahui kearifan lokal di lingkungan sekitarnya. Bagi peneliti lain disarankan dapat memanfaatkan kearifan lokal sekitar tempat tinggalnya menjadi bahan ajar atau media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.en_US
dc.description.sponsorship1. Drs. Hari Satrijono, M.Pd. 2. Nindya Nurdianasari, S.Pd., M.Pd.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Karakteren_US
dc.subjectKearifan Lokalen_US
dc.subjectMateri Ajaren_US
dc.titleNilai-nilai Pendidikan Karakter dan Kearifan Lokal pada Cerita Rakyat dari Tengger Karya Wiratmoko sebagai Alternatif Materi Ajar Keterampilan Menyimak Kelas V Sekolah Dasaren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Guru Sekolah Dasaren_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Hari Satrijono, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Nindya Nurdianasari, S.Pd., M.Pden_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_november_2023_10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record