Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transfer Lahan pada Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bondowoso

Abstract

Penguasahaan lahan merupakan faktor penting bagi penduduk yang berada di pedesaan yang kehidupannya masih sangat bergantung pada sektor pertanian. Pengusaan lahan tidak hanya penting bagi pertanian saja, tetapi juga dapat menjadi penentu berbagai kebutuhan lain dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga lahan tidak hanya berfungsi sebagai asset produktif saja, tetapi juga dapat berfungsi sebagai komoditas yang dapat di transaksikan atau dipindahtangankan hak kekuasaan lahannya kepada orang lain. Hal demikian dapat menjadikan lahan sebagai asset sekaligus komoditas yang setiap saat dapat berpindah-pindah tangan status penguasaanya. Besaran nilai lahan dapat diketahui dari seberapa besar nilai ekonomi atau land rent suatu lahan. Dimana petani cenderung memindahtangankan kekuasaan lahannya yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena berkaitan erat dengan keuntungan yang akan diterima petani. Suatu komoditas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai ekonomi lahan atau land rent. Adanya transaksi lahan seperti sewa, sakap dan gadai lahan pertanian di wilayah pedesaan akan memberikan pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi pada petani karena tempat sumber penghasilannya telah dilepaskan sementara hak atas kekuasaan lahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) perbandingan nilai land rent berdasarkan jenis komoditas dan juga pola tanam yang diterapkan petani dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan transfer lahan di Kabupaten Bondowoso. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan purposive methods di Desa Kabuaran Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan analitik. Pengambilan sampel menggunakan pendekatan Gill et al., (2010) yang menghasilkan jumlah sampel sebesar 46 orang petani. Terdapat dua pola tanam yang diterapkan dari ke 46 petani, 35 petani dengan pola tanam padi-bawang merah- tembakau dan 11 petani padi-bawang merah-cabai rawit. Perbandingan nilai land rent dianalisis menggunakan Analisis Land Rent dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan transfer lahan dianalisis menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata land rent komoditas padi, tembakau, cabai rawit dan bawang merah berturut-turut yaitu sebesar Rp 1.943, Rp 4.822, Rp 6.925 dan Rp 12.663 per m2. Nilai land rent untuk pola tanam I (padi-bawang merah-tembakau) sebesar Rp 19.822 per m2 per tahun lebih kecil dibadingakn dengan pola tanam II(padi-bawang merah-cabai rawit) sebesar Rp 20.276 per m2 per tahun. Hal ini menunjukkan land rent komoditas bawang merah dan juga pola tanam II memiliki nilai land rent yang tinggi. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan terdapat lima variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan petani dalam melakukan transfer lahan yaitu, pendidikan, pendapatan, luas lahan, produktivitas dan harga jual bawang merah. Sedangkan untuk variabel usia, tanggungan keluarga, dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan petani dalam melakukan transfer lahan.