Variasi Pohon Fraktal Tiga Cabang dengan Menggunakan L-Systems
Abstract
Pohon fraktal pada dasarnya terbentuk dari batang utama dan beberapa
cabang yang masing-masing meniru bentuk keseluruhan pohon itu sendiri. Proses
pembentukan pohon fraktal umumnya menggunakan dua metode, yakni IFS dan
L-Systems. Pohon fraktal hasil IFS menggunakan persegi sebagai cabangnya,
sedangkan pohon fraktal yang dihasilkan melalui L-Systems simbol-simbol yang
ketika divisualisasikan tampak seperti garis yang diulang-ulang membentuk
struktur yang menyerupai pohon. Pembentukannya dapat dibagi menjadi dua jenis
aturan produksi, yaitu deterministic L-Systems dan stochastic L-Systems.
Perbedaan antara dua jenis aturan tersebut hanya terletak pada adanya probabilitas
dalam stochastic L-Systems yang berfungsi untuk memunculkan secara acak
aturan produksi yang akan digunakan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
melakukan analisis terhadap pola pohon fraktal tiga cabang yang dihasilkan
menggunakan metode L-Systems dengan variasi beberapa parameter, termasuk
ketebalan cabang, panjang cabang, dan sudut percabangan dan menciptakan pola
fraktal yang lebih beragam dan bervariasi.
Pembentukan pohon fraktal tiga cabang menggunakan dua jenis L-Systems
yaitu deterministic L-Systems dan stochastic L-Systems. Proses dimulai dengan
menetapkan huruf dan simbol yang akan digunakan. Selanjutnya, akan ditentukan
aksioma yang digunakan. Dalam penelitian ini aksioma yang digunakan yaitu
huruf yang ditentukan pada tahap sebelumnya. langkah terakhir yaitu menentukan
aturan produksi menggunakan Parametrik L-Systems dan menentukan probabilitas
untuk stochastic L-Systems. Variabel-variabel input yang akan digunakan yaitu
ketebalan awal, panjang awal, sudut percabangan dan rasio. Rasio inilah yang
paling berpengaruh dalam membentuk pohon fraktal. Pembangkitan pohon fraktal
tiga cabang ini akan divisualisasikan melalui program MATLAB dengan iterasi
tertentu.
Pada deterministic L-Systems akan dilakukan beberapa variasi yaitu
ketebalan, panjang, dan sudut percabangan. Ketebalan dan panjang cabang akan
dipengaruhi oleh rasio. Setiap cabang akan memiliki rasio masing-masing.
Ketebalan dan panjang cabang berbanding lurus dangan rasio. Semakin tinggi
rasio maka akan semakin tebal dan panjang cabangnya, begitupun sebaliknya.
Besar rasio juga berpengaruh visualisasi pohon fraktal yang dihasilkan. Pohon
fraktal akan terlihat lebih condong mengikuti arah cabang yang memiliki rasio
paling besar. Sudut percabangan mempengaruhi jarak antar cabang. Semakin
besar sudut maka jarak antar cabang akan semakin renggang, sedangkan
semakin kecil sudut maka jarak antar cabang semakin sempit.