Optimasi Minyak Biji Pare (Momordica charantia L.) dan Tween 80 dalam Sediaan Cleansing Oil
Abstract
Penggunaan make-up (riasan) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan daya tarik sosial dan memperkuat kepercayaan diri, sehingga sediaan produk riasan wajah yang memiliki ketahanan yang baik dalam berbagai aktivitas sehari-hari begitu diminati. Namun, formulasi make-up dengan wearability lebih lama, cenderung lebih sukar untuk dibersihkan. Oleh karena itu, produk riasan yang memiliki sifat water-resistant atau tahan air seperti ini harus dihilangkan dengan produk make-up remover (Lourith dan Kanlayavattanakul, 2014).
Make-up remover adalah produk pembersih wajah yang bermanfaat untuk mengangkat debu, minyak dan sisa sediaan make-up yang masih tersisa pada wajah. Selain itu, beberapa sediaan kosmetik dengan formulasi waterproof dengan ketahanan tinggi sulit dihapus dengan pembersih biasa dengan bahan dasar air, sehingga beberapa produk make-up remover berbasis minyak seperti cleansing oil (minyak pembersih) lebih banyak digunakan karena efektif untuk mengangkat kotoran serta sisa make-up waterproof dari permukaan kulit (Raknam et al., 2020).
Komposisi utama dari cleansing oil yaitu dapat berupa minyak sintetis atau alami. Minyak sintetis seperti minyak mineral berbahan dasar petroleum banyak digunakan dalam pembersih wajah yang beredar dipasaran, tetapi saat ini baik konsumen maupun produsen make-up lebih terbuka pada trend kosmetik natural, termasuk pada sediaan make-up remover atau pembersih wajah. (Amberg & Fogarassy, 2019). Sediaan make-up remover berbahan dasar minyak seperti cleansing oil menggunakan minyak alami merupakan pilihan yang lebih baik dan disukai karena memiliki sifat antioksidan, tidak beracun serta mengandung senyawa biologis seperti asam lemak esensial yang lebih kompatibel dengan kulit dan dapat mengembalikan kelembaban kulit (Raknam et al., 2020).
Minyak biji pare (Momordica charantia L.) mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat pada berbagai aplikasi industri makanan maupun kesehatan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yoshime et al., (2016), minyak biji pare mengandung berbagai asam lemak seperti linoleic acid, α-eleostearic acid dan stearic acid. Berbagai kandungan tersebut memiliki dampak yang baik pada perbaikan barrier kulit. Keunggulan lain dari minyak biji pare adalah aktivitas antioksidannya dengan nilai IC-50 sebesar 11310 ± 0.77µg/mL atau 11.31 ± 0.77mg/mL (Winarti et al., 2021). Sehingga, minyak biji pare memiliki potensi sebagai bahan dasar minyak pembersih alami.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak biji pare dan tween 80 terhadap karakteristik fisik (organoleptis, pH, viskositas, dan stabilitas), efektivitas (hedonik, iritasi, dan daya bersih) dan formula optimum dari sediaan minyak biji pare sebagai cleansing oil. Penelitian ini menggunakan metode factorial design (desain faktorial) yang selanjutnya dianalisis menggunakan software Design Expert versi 13.0.5.0 sehingga dapat menghasilkan formula optimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak biji pare dominan meningkatkan nilai viskositas, sedangkan tween 80 dominan meningkatkan respon pH, dan viskositas. Peningkatan konsentrasi minyak biji pare dan tween 80 dapat menurunkan nilai kesukaan terhadap warna, tekstur, dan aroma. Adanya peningkatan konsentrasi minyak biji pare pada sediaan cleansing oil tidak menyebabkan reaksi iritasi pada hewan uji.
Formula optimum cleansing oil minyak biji pare terdiri dari minyak biji pare sebanyak 50 g, tween 80 dan 15 g, dengan prediksi nilai desirability index sebesar 0,688, mempunyai nilai prediksi pH sebesar 7,7; viskositas sebesar 262,6 mPa.s; dan hedonik (warna, tekstur, aroma) 3,0; 3,9; 4,5. Formula optimum cleansing oil minyak biji pare memiliki tampilan warna kuning bening, aroma khas pare dan khas mawar, dan stabil; memiliki pH sebesar 7,78±0,02.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]