Analisis Hemolisis Isolate Bakteri Asal Ijen Geoprak
Abstract
Ijen geopark adalah salah satu geopark Indonesia. Dua situs biologi yang
menggambarkan biodiversitas alami kawasan ijen geopark diantaranya adalah
Hutan Erek-Erek dan Hutan Pelangi. Sebanyak 180 isolat bakteri berhasil diisolsi
dari Hutan Erek-erek dengan kode isolat EIB dan 153 isolat bakteri asal Hutan
Pelangi dengan kode isolat IHP. Isolat bakteri tersebut memiliki potensi untuk
dimanfaatkan dalam industri diantaranya agen dekomposer bahan organik, agen
biokontrol tumbuhan, dan probiotik. Bakteri non patogen akan menjamin keamanan
dalam pemanfaatannya sebagai biofertilizer dan produk lain dalam
pengembangannya. Uji patogenitas bakteri yang diisolasi dari alam pada tahap
penelitian sangat penting dilakukan sebagai strategi pencegahan baru terhadap
masalah kesehatan dan lingkungan. Bakteri terindikasi non patogen jika tidak
mampu menghidrolisis darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat
hemolisis isolat bakteri asal serasah tanah Hutan Erek-Erek dan Hutan Pelangi Ijen
Geopark
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu peremajaan isolat bakteri, uji
hemolisis dan analisis karakter hemolisis isolat bakteri. Uji hemolisis dilakukan
pada semua isolat bakteri asal Hutan Pelangi, namun hanya 63 isolat asal Hutan
Erek-erek yaitu yang bersifat lignoselulolitik. Peremajaan isolat dilakukan dengan
metode goresan pada media NA dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Uji
hemolisis dilakukan dengan menumbuhkan isolat pada media agar darah. Isolat
murni asal Hutan Erek-Erek dan Hutan Pelangi diinokulasikan dengan metode
goresan pada permukaan media agar darah. Isolat diinkubasi pada suhu 37oC
selama 18-24 jam. Penentuan karakter hemolisis bakteri pada sel darah merah
diidentifikasi 3 kategori, yaitu alfa-hemolisis, beta-hemolisis, dan gammahemolisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 (60,32%) isolat bakteri asal
serasah Hutan Erek-erek yang memiliki karakter alfa-hemolisis dan beta-hemolisis,
sedangkan sisanya sebanyak 25 (39,68%) isolat bakteri bersifat gamma-hemolisis.
Selanjutnya, isolat bakteri asal serasah Hutan Pelangi yang memiliki karakter alfahemolisis dan beta-hemolisis adalah sebesar 123 (80,40%) dan sebanyak 30
(19,60%) isolat bakteri memiliki karakter gamma-hemolisis. Karakter alfahemolisis dan beta-hemolisis mengindikasikan bahwa bakteri-bakteri tersebut
bersifat patogen, sedangkan karakter gamma-hemolisis mengindikasikan bahwa
isolat-isolat bakteri bersifat non-patogen. Bakteri yang bersifat gamma-hemolisis
asal serasah tanah Hutan Erek-Erek dan Hutan Pelangi dapat direkomendasikan
untuk diaplikasikan dalam bidang pertanian maupun perikanan.