Show simple item record

dc.contributor.authorAKBARSYAH, Muhammad Fernando
dc.date.accessioned2024-03-01T03:23:08Z
dc.date.available2024-03-01T03:23:08Z
dc.date.issued2023-12-20
dc.identifier.nim191610101174en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120054
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 29 Februari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractResesi gingiva merupakan suatu kelainan dengan pergeseran margin gingiva kearah apikal sehingga menyebabkan terbukanya permukaan akar yang menyebabkan masalah estetika, hipersensitivitas, lebih mudah terkena karies pada sementum dan rentan terhadap abrasi. Resesi gingiva merupakan masalah yang banyak dikeluhkan oleh banyak orang, dengan keluhan giginya terlihat lebih panjang. Etiologi resesi gingiva dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain; anatomi, fisiologi maupun patologi. Resesi gingiva secara patologis dapat terjadi karena keradangan gingiva akibat oral hygiene buruk, trauma oklusi, trauma sikat gigi, merokok, mengkonsumsi alkohol, tepi restorasi yang tidak baik, faktor hormonal, serta akibat prosedur operasi periodontal. Faktor risiko resesi gingiva yang berhubungan dengan penyakit periodontal cenderung bersifat irreversible. Resesi gingiva yang diakibatkan oleh trauma oklusi maupun trauma akibat kesalahan menyikat gigi bersifat reversible. Tingkat keparahan resesi gingiva diukur menggunakan probe periodontal UNC-15 berdasarkan jarak antara cemento enamel junction dan margin gingiva. Fenomena resesi gingiva ini jika tidak dirawat, jaringan pendukung dan struktur tulang gigi dapat rusak, dan pada akhirnya mengakibatkan kehilangan gigi. Tingkat keparahan resesi gingiva dapat di klasifikasikan menurut klasifikasi Miller yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu kelas I, II, III, dan IV. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Klinik Integrasi Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Universitas Jember pada bulan September-Oktober 2023. Subjek penelitian merupakan Mahasiswa Baru FKG Angkatan 2022. Variabel dalam penelitian ini yaitu resesi gingiva pada Mahasiswa FKG Angkatan 2022 dan faktor risiko penyebab resesi gingiva yang meliputi trauma oklusi, trauma penyikatan gigi, penggunaan alat ortodonti, dan penyakit jaringan periodontal. Data yang disajikan dalam bentuk tabulasi serta deskriptif Hasil penelitian didapatkan sebanyak 22 orang (14%) dari 157 orang mengalami resesi gingiva. Faktor risiko yang diteliti memiliki beberapa indikator penilaian yang dilihat melalui pemeriksaan klinis dan kuesioner, seperti pada faktor risiko trauma oklusi dinilai berdasarkan indikator malposisi pada gigi yang mengalami resesi gingiva yang dialami oleh 15 orang (68%) dan indikator kebiasaan pada rongga mulut yang tidak dialami oleh responden (0%) . Faktor risiko trauma penyikatan dinilai berdasarkan indikator teknik menyikat gigi yang dialami oleh 17 orang (77%) dan kekuatan saat menyikat gigi yang dialami oleh 11 orang (50%). Faktor risiko penggunaan alat ortodonti dinilai berdasarkan indikator penggunaan alat ortodonti ≥ 1 tahun yang dialami oleh 2 orang (9%) dan gingivitis yang dialami oleh 2 orang (9%) pengguna alat ortodonti. Faktor risiko penyakit jaringan periodontal yang dinilai berdasarkan indikator BOP ≥ 10 % yang dialami oleh 19 orang (86%) dan berdarah ketika menyikat gigi yang dialami oleh 18 orang (86%). Kesimpulan penelitian adalah resesi gingiva yang dialami oleh seluruh responden berada pada kelas I menurut klasifikasi Miller, yang berarti resesi gingiva, yang tidak meluas ke mucogingival junction (MGJ, tidak ada kehilangan jaringan periodontal (tulang atau jaringan lunak) di area interdental, dan 100% penutupan akar dapat diantisipasi atau masih bersifat reversible. Faktor risiko penyebab resesi gingiva yang dialami oleh Mahasiswa FKG Angkatan 2022 yaitu trauma oklusi yang diderita oleh 15 orang (68%), trauma penyikatan gigi yang diderita oleh 17 orang (77%), penggunaan alat ortodonti yang diderita oleh 2 orang (9%), dan penyakit jaringan periodontal yang diderita oleh 19 orang (86%)en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Nama : drg. Melok Aris W, M.Kes, Sp. Perio Pembimbing Anggota Nama : drg. Hestieyonini Hadnyanawati, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectGambaran Faktor Risikoen_US
dc.subjectPenyebab Resesi Gingivaen_US
dc.subjectMahasiswa Baru FKG Angkatan 2022en_US
dc.titleGambaran Faktor Risiko Penyebab Resesi Gingiva pada Mahasiswa Baru FKG Angkatan 2022en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Melok Aris Wahyukundari, M.Kes, Sp. Perioen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Hestieyonini Hadnyanawati, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorKacung- 6 Februari 2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record