Penetapan Kadar Sari Larut Etanol dan Flavonoid Daun Alpukat (Persea americana Mill.) Varietas Lokal dan Aligator dengan Spektroskopi NIR-Kemometrik
Abstract
Alpukat (Persea americana Mill.) merupakan salah satu tanaman yang
termasuk dalam famili lauraceae. Alpukat memiliki berbagai macam varietas,
yang sering dijumpai yaitu lokal dan aligator. Bagian alpukat yang dimanfaatkan
untuk bahan obat tradisional yaitu daun alpukat, karena mengandung berbagai
senyawa kimia. Saat ini masih belum banyak penelitian yang membahas
perbedaan kandungan senyawa aktif antara varietas daun alpukat lokal dan
aligator. Sehingga perlu dilakukan penetapan kadar sari larut etanol dengan tujuan
untuk mengetahui kandungan senyawa-senyawa aktif yang bersifat semi polar dan
non polar. Salah satu senyawa kimia tertinggi yang terdapat pada daun alpukat
yaitu flavonoid. Senyawa flavonoid merupakan kelompok besar antioksidan yang
mampu menetralisir radikal bebas. Mengingat pentingnya manfaat senyawa
flavonoid, maka perlu dilakukan penentuan kadar flavonoid total pada daun
alpukat varietas lokal dan aligator.
Pada penelitian ini metode yang digunakan pada penentuan kadar
flavonoid total daun alpukat yaitu menggunakan spektroskopi NIR dan
spektrofotometri UV-Vis sebagai metode pembanding. Spektroskopi NIR lebih
sering digunakan karena analisis cepat, tidak merusak sampel, dan relative lebih
murah. Namun spektroskopi NIR memiliki keterbatasan yaitu spektrum yang
dihasilkan sangat rumit dan tumpang tindih sehingga tidak mudah untuk
diinterpretasikan, sehingga untuk menganalisis data spektra dari NIR dibutuhkan
analsiis multivariat (kemometrik). Metode analisis kemometrik yang digunakan
pada penelitian ini yaitu Partial Least Square (PLS), Principal Component
Regression (PCR), dan Support Vector Regression (SVR).
Berdasarkan hasil penelitian, model yang terbaik atau yang terpilih yaitu
model kalibrasi PLS dengan nilai R-square sebesar 0.9812 dan nilai RMSE
sebesar 0.6956. Model yang terbentuk divalidasi dengan validasi internal yang menghasilkan R-square ≥ 0,91 dan validasi eksternal menghasilkan nilai Rsquare sebesar 0.9772. Model yang telah divalidasi kemudian diterapkan pada
sampel nyata. Kadar flavonoid yang diperoleh dengan metode spektroskopi NIRKemometrik pada sampel A1JMBR sebesar 26.83958 mgQE/g sampel, sampel
A2JMBR sebesar 26.79202 mgQE/g sampel, sampel L2JMBR sebesar 16.59233
mgQE/g sampel, dan sampel L1JMBR sebesar 29.68422 mgQE/g sampel.
Hasil prediksi spektroskopi NIR-Kemometrik kemudian dibandingkan
dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil penentuan kadar flavonoid total
sampel nyata kedua metode ini, kemudian dianalisis secara statistik dengan Uji T
Dua Sampel Berpasangan (Paired t-Test) untuk mengetahui apakah kedua metode
tersebut memiliki perbedaan yang signifikan atau tidak. Berdasarkan hasil dari uji
T dua sampel berpasangan dapat disimpulkan bahwa kadar flavonoid total yang
diperoleh dari metode spektroskopi NIR-Kemometrik dan spektrofotometri UVVis tidak memiliki perbedaan secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,855 (> 0,05).
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]