Novel Susu dan Telur Karya Mieko Kawakami Terjemahan Asri Pratiwi Wulandari: Kajian Feminisme Radikal
Abstract
Topik mengenai feminisme di Jepang menjadi hal yang belum dapat diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Hal tersebut yang menjadi alasan peneliti memilih novel Susu dan Telur untuk dijadikan objek kajian. Diskriminasi yang terjadi pada tokoh perempuan dalam novel mengarah pada tindakan dan pemikiran ekstrim mengenai kebebasan perempuan mengenai haknya. Oleh karena itu novel Susu dan Telur dikaji menggunakan teori feminisme radikal. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keterkaitan antarunsur dan aspek-aspek feminisme radikal dalam objek kajian. Penemuan data dilakukan dengan metode studi pustaka, yaitu membaca novel secara keseluruhan. Penjabaran mengenai data dilakukan melalui metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keterkaitan antara judul, tema, penokohan, dan konflik dalam novel. Judul berkaitan dengan tema mayor yang didukung oleh tema minor. Penggambaran tema dilakukan melalui peristiwa yang mendukung watak para tokoh. Konflik yang terjadi dipengaruhi oleh perbedaan watak yang dimiliki oleh para tokoh. Di sisi lain aspek-aspek feminisme radikal yang ditemukan terbagi menjadi lima bagian, yaitu: (1) perempuan dan tubuhnya yang berhubungan dengan Midoriko dan Natsuko. Midoriko sebagai remaja yang membenci kodrat perempuan, lalu Natsuko sebagai perempuan single yang tidak dapat menemukan kenikmatan saat seks, namun ingin memiliki anak melalui donor sperma; (2) ketimpangan peran dalam rumah tangga yang digambarkan melalui tokoh Yusa Rika yang membenci mantan suaminya dan ibu Natsuko; (3) standar kecantikan perempuan yang mencakup bentuk tubuh dan warna puting perempuan; (4) stereotip yang terbagi menjadi stereotip tentang tubuh perempuan, tentang peran ibu rumah tangga, dan tentang feminisme; (5) pelecehan serta kekerasan seksual yang mencakup tindakan perkosaan terhadap tokoh Zen Yuriko dan tokoh perempuan lain.