Evaluasi Sumberdaya Batubara menggunakan Metode Ordinary Kriging di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur
Abstract
Kriging merupakan suatu metode perhitungan estimasi dalam variabel yang
acak, perhitungan pengukurannya melalui variogram. Lalu ordinary kriging
merupakan metode kriging yang paling sederhana yang terdapat di geostatistika.
Ordinary kriging memiliki asusmis bahwa rata-rata (mean) tidak diketahui dan
bernialai konstan. Dalam perhitungan sumberdaya dengan menentukan batas-batas
untuk setiap area titik bor kemudian menghitung luasan area pengaruh dan
dikaliakan dengan ketebalan setiap titik bor akan didapatkan volume dari setiap area
pengaruh untuk mendapatkan jumlah tonase dari batubara volume batubara
dikalikan dengan nilai densitas batubara yang diasumsikan 1,3 ton/m3
.
Metode yang digunakkan yaitu metode ordinary kriging dengan Langkahlangkah seperti Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Studi
Literatur Klasifikasi Sumberdaya Batubara, Analisis Estimasi Sumberdaya
Batubara, Metode Ordinary Kriging. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
merumuskan masalah yang akan diolah selanjutnya di dalam Penelitian ini,
perumusan masalah juga sebagai tujuan dari dilakukannya Penelitian ini.
Pengumpulan data bertujuan untuk mengorganisir data-data yang selanjutnya akan
diolah dalam penelitian ini. Data yang didapatkan antara lain nilai statistik
deskriptif, nilai sill, nugget effect, range, statistik deskriptif hasil estimasi.
Pengolahan data ditujukan untuk menghasilkan data hasil estimasi pada penelitian
ini, yang selanjutnya akan di jabarkan melalui pembahasan. Proses pengolahan data
antara lain penentuan nilai statistik deskriptif, fitting variogram, perhitungan
estimasi sumberdaya. Hasil dari estimasi penelitian ini selanjutnya akan di analisa
terlebih dahulu dan setelahnya akan dijelaskan di pembahasan.
Analisis statistik yang dilakukan pada peta sebaran lubang bor yang dipilh
dan berdasarkan data kualitas Batubara antara lain nilai ketebalan, kadar abu, kalori,
kadar sulfur, total moisture. Jumlah data yang digunakan untuk analisis statistic
berjumlah 210 data yang diperoleh dari data lubang bor. Hasil analisis statistik
untuk setiap parameter antara lain rata-rata, median, minimum, maksimum, standar
deviasi, varian, standar error, koefisien varians. Nilai masing-masing data kualiitas
Batubara parameter antara lain ketebalan dengan rata-rata 1.08, median 0.97,
minimum 0.22, maksimum 2.38, standar deviasi 0.3, varians 0.27, standar eror
21.26, koefisien varians 15,79; total moisture rata-rata 17.57, median 17.5,
minimum 10.2, maksimum 24.5, standar deviasi 0.3, varians 7.57, standar eror
0.002, koefisien varian 1.59; kadar abu rata-rata 5.27, median 4.2, minimum 0.7,
maksimum 28.4, standar deviasi 10.3, varians 17.84, standar eror 0.71, koefisien
varian 190.74; kadar sulfur rata-rata 0.43, median 0.28, minimum 0.13, maksimum
2.52, standar deviasi 0.03, varian 0.22, standar eror 0.021, koefisien varian 12;
kalori rata-rata 6101.6, median 6156, minimum 3870, maksimum 6897, standar
deviasi 308, varian 179961, standar eror 0.021, koefisien varian 5.34.
Import data untuk fitting variogram dengan menggunakan basis data seperti
koordinat lubang bor, data kualitas dan geometri Batubara yang telah didapatkan
pada statistik deskriptif sebelumnya. Proses fitting variogram menggunakan jarak
lag sebesar 200 (berdasarkan sebaran data dan jarak rata-rata lubang bor), sehingga pada akhirnya didapatkan nilai range, sill dan nugget effect yang akan digunakan
pada proses estimasi sumberdaya Batubara. Nilai masing-masing setiap parameter
antara lain ketebalan dengan sill 0.071, nugget effect 0.2, range 410; total moisture
sill 7, nugget effect 0.57, range 1008; kadar abu sill 7, nugget effect 11, range 1008;
kadar sulfur sill 0.2, nugget effect 0.015, range 1680; kalori sill 69961, 110000,
range 896.
Plotting estimasi sumberdaya Batubara menggunakan metode ordinary
kriging dengan bantuan software SGeMS dan data parameter yang telah didapatkan
melalui ekspor peta sebaran titik lubang bor yang terdiri dari ketebalan, kadar abu,
kalori, kadar sulfur, total moisture. Penaksiran nilai kualitas dan geometri pada
unit-unit blok model yang lebih kecil (grid), blok atau grid yang digunakan
berukuran 50 x 50 x 10, radius pencarian atau range untuk setiap parameter adalah
410 , yang disesuaikan dengan nilai range terkecil dan nilai analisis variogram
untuk parameter ketebalan, conditioning data yang digunakan terdapat di angka
minimal 5 dan maksimal 12 dan sehingga menghasilkan statistic deskriptif dari
hasil estimasi Batubara setiap parameternya.Nilai hasil estimasi Batubara setiap
parameter antara lain ketebalan dengan rata-rata 1.06, median 1.04, minimum 0.52,
maksimum 1.7, varian 0.4; total moisture rata-rata 16.24, median 16.01, minimum
11.94, maksimum 22.07, varian 3.54; kadar abu rata-rata 5.58, median 5.63,
minimum 2.07, maksimum 11.54, varian 1.27; kadar sulfur rata-rata 0.35, median
0.32, minimum 0.21, maksimum 1.01, varian 0.01; kalori rata-rata 6188.69, median
6215.25, minimum 5158, maksimum 668.8, varian 44401.4.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]