Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Jalan Lingkungan dan Jembatan Beton Bertulang Kabupaten Jember

Abstract

Tingginya angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia, terutama pada proyek jalan dan jembatan sehingga perlu adanya peningkatan penerapan SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai risiko tertinggi dan memberikan upaya penanganan maupun pencegahan. Alat yang digunakan berupa kuesioner yang disusun dengan variable risiko pekerjaan proyek jalan lingkungan dan jembatan beton bertulang. Kemudian, dilakukan penyebaran pada kontraktor, konsultan, pelaksana di proyek yang bersangkutan dalam memvalidasi data risiko dan mengetahui banyaknya risiko kejadian yang terjadi pada proyek. Metode analisis yang digunakan adalah Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC). Metode tersebut berfungsi untuk mengklaster risiko dan juga mencari nilai bobot tertinggi setiap variabel. Hasil identifikasi variabel didapatkan 2 kelompok yakni variabel risiko teknis dan variabel risiko non teknis. Variabel tersebut kemudian dibagi sesuai klaster untuk penentuan variabel dengan bobot tertinggi. Pada analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat variabel risiko pada proyek jalan lingkungan dengan bobot tertinggi sejumlah 3 variabel teknis dan 2 non teknis dan proyek jembatan sejumlah 6 variabel teknis dan 5 variabel non teknis.