Penilaian Kondisi Bangunan Menggunakan Metode Indeks dan Estimasi Biaya Pemeliharaan Pada Gedung RSUD dr. Soebandi Jember
Abstract
Bangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan salah satu bangunan gedung yang berada di kawasan rumah sakit dr. Soebandi yang sudah beroperasional selama 13 tahun. Seiring bertambahnya usia suatu bangunan, sehingga terjadi kerusakan pada beberapa komponen. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan yang lebih detail dengan melakukan evaluasi penilaian pada komponen bangunan, prioritas perbaikan bangunan, menganalisis kesesuaian manajemen pemeliharaan dan perawatan banguan berdasarkan Permen PU No.24/PRT/M/2008, dan menghitung estimasi biaya perbaikan yang diperlukan dan estimasi biaya pemeliharaan, serta menghitung prediksi anggaran pada usia ekonomis bangunan tahun ke-50. Metode untuk mendapat Indeks Kondisi Bangunan dilakukan dengan mengkolaborasikan besaran kerusakan yang didapatkan dengan cara observasi langsung di lapangan dengan pembobotan setiap komponen menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan alat bantu aplikasi Expert Choice versi 11. Hasil analisis didapatkan nilai Indeks Kondisi Bangunan Gedung IBS RSUD dr. Soebandi sebesar 89,4658% termasuk dalam zona 1 antara 85 – 100% kondisi baik sekali, dengan tindakan penanganan segera masih belum diperlukan. Namun, dengan melihat kondisi kerusakan eksisting gedung masih perlu dilakukan perbaikan agar kondisi gedung tetap terjaga dan memberi kenyamanan pada pengguna gedung. Estimasi biaya perbaikan untuk kerusakan pada komponen gedung sebesar Rp. 327.417.700, serta biaya pemeliharaan per-tahunnya sebesar Rp. 504.854.161,39 ditahun 2023 yang diperkirakan akan selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk prediksi biaya pemeliharaan pada tahun ke-50 meningkat menjadi Rp. 6.869.957.306 karena pengaruh inflasi dan adanya kenaikan harga bahan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]